Minggu, 27 Januari 2013

Ngeblognya Anggota KIR SMA Negeri 15 Medan

Rencana pelaksanaan kegiatan ngebognya anggota KIR beberapa kali terhambat beberapa kegiatan seperti jadwal Perekutan Anggota Baru gelombang II (18 Januari 2013) dan kepercayaan SMA Negeri 15 Medan kepada KIR nya untuk mengikuti kegiatan dari Menkokesra RI bekerjasama dengan Lembaga PPM USU yang dilaksanakan pada 25-26 Januari 2013 di P4TK. Kegiatan ini diundang panitia dari 5 sekolah yaitu SMA Negeri  4 Medan, SMK Pelayaran, SMA PAB 8, SMA Pancabudi dan SMA Negeri 15 Medan. 21 siswa dari anggota KIR berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

Dengan hambatan itu, kegiatan belajar ngeblog tetap dijadwalkan pada tanggal 25 Januari 2013 walau hanya 4 siswa. 1 siswa sudah punya blog dan diperbaiki dan 1 siswa yang berhasil membuat blog baru. 2 siswa hanya memperhatikan cara membuatnya saja. Keterbatasan jaringan internet yang lemah dan hanya ada 2 modem+laptop maka itu saja yang dilaksanakan. Walau sedikit, sebuah revolusi baru anggota KIR harus bisa menulis di media blog pribadi. 

Nama blog yang diedit walau hanya bagian kecil saja karena sudah ada waktu Cecilia duduk dibangku SMP yaitu http://ceciliasagala.blogspot.com/ dan Natalia memiliki blog baru dengan alamat http://rainbow-natalia.blogspot.com

Dengan keberhasilan ini maka mereka memiliki kewajiaban untuk mengajarkan pada anggota lain yang berhalangan hadir karena ada kegiatan diatas dan juga ada jadwal renang untuk Mata Pelajaran Penjaskes. 

Walau hanya ini dilakukan, sebuah awal yang baik bagi mereka yang telah mau belajar dan berfikir untuk berkarya lebih baik untuk keunggulan dibandingkan siswa lain di SMA Negeri 15 Medan. Sukses untuk mereka yang telah berkarya. Oke

Selasa, 22 Januari 2013

Surat Kabar Terbitan Hari ini Jadi Media Pembelajaran Esok Hari

Berlangganan surat kabar terbitan nasional, banyak keuntungannya bagi yang hobi membaca untuk mendapatkan informasi terkini dan tingkat keilmiahannya sangat tinggi. Berlangganan surat kabar ini dimulai bulan ini yang diantar ke rumah setelah lama berhenti berlangganan semenjak akan menikah di tahun 2011. Kebiasaan membaca dari halaman belakang memberikan suasana berbeda dari pembaca biasanya. Karena dibagian belakang biasanya banyak memuat informasi dan iklan yang penting didapatkan dan sifatnya ringan dibandingkan dibagian awal surat kabar tersebut.

Setelah membaca sekian lama surat kabar ini dimalam ini, saya mendapatkan topik yang sedang menarik dari kejadian bencana banjir yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya. Setelah melihat rubrik IPTEK terdapat bahasan surat kabar tersebut yang terkait dengan materi pembelajaran geografi di kelas XI IPS untuk semester II ini. Materi tersebut adalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Dibaca secara cermat dan dipotong gunakan cutter dan rencana esok hari akan di foto copy dan dibagiakan ke siswa bertepatan les mengajar ada di kelas XI IPS. 


Bahasan ini akan menjadi materi diskusi, karena sesuai dengan materi dan metode yang ada di RPP. Alangkah senangnya saya dan berharap siswa akan termotivasi untuk membahasa materi ini. Selain terkait di materi juga akan mengali pengetahuan dan tingkat keingintahuan tentang materi sangat tinggi. Diungkpan tentang masalah, realita di masyarakat dan solusi yang ada.

Selain itu juga didapatkan materi tentang SDA pada pembahasan Minyak Bumi dan Gas dihalaman berikutnya. Begitu lengkap isi dari surat kabar ini pada hari ini untuk dijadikan materi esok hari. Guru harus memfasilitasi siswa untuk belajar dalam mencapai tingkat berfikir yang tinggi dan dapat mengambil keputusan bagi permasalahan yang ada disekelilingnya. 

Alangkah bahagianya, ketika membaca akan membuka ide baru dalam mengajar yang kreatif, menyenangkan,, bermanfaat kekinian. Semoga ini menjadi media pembelajaran esok hari yang efektif dan efisien bagi siswaku.

Semoga berhasil mencapai untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Amin


Wassalam

Sofyanto

Busa Cuci Piring Dijadikan Media Pembelajaran

Memasuki pertemuan ketiga di semester II (genap) TP. 2012/2013, maka guru harus dituntut untuk berfikir kreatif dan berkarya untuk membuat media pembelajaran yang sesuai dan benar untuk materi tertentu. Begitu juga, saat untuk materi tektonisme, maka berkaitan dengan patahan dan lipatan. Maka cari ide agar siswa mudah untuk memahami materi tersebut. Media pembelajaran ini dicari karena laptop saat ini tak bisa lagi di hubungkan ke Infocus/Slide Proyektor terhambat VGA yang sudah rusak.

Waktu magrib segera tiba, ketika duduk-duduk beristirahat terfikir bagaimana menyiapkan materi pembelajaran untuk esok hari. Berfikir, cari busa harus keluar rumah dan kardus ada di gudang, sedangkan gabus putih tak mungkin. Maka setelah magrib meluncur ke plaza untuk membeli busa cuci piring. Ternyata banyak pilihan warna dan harganya sekitar Rp. 10.000,- (5 buah) dan ada yang 4 buah dalam 1 bungkus. Busa di beli sekaligus membeli barang kebutuhan rumah tangga lain, seperti sendok, garpu dan pisau. Wau, ini harus dibuat kreatif, bagaimana media ini harus terwujud.

Di hari senin, masuk ke kelas dan menunjukan busa-busa itu didepan  siswa, Siswa langsung bertanya-tanya, itu apa ? untuk apa? mintalah, keren warnanya. Waduh koq diminta, padahal ini kan mau dijadikan media pembelajaran hari ini untuk kelas X. Ini sengaja dilakukan agar siswa bertanya dan penasaran apa yang ada di atas meja guru. Setelah menuliskan di papan tulis tentang tenaga geologi, maka untuk tektonik, saya langsung mengambil busa yang berwarna-warni tersebut. Di bagian atas busa ada warna hijau yang tipis dan warna berbeda setiap busa yang ada. Ada warna merah, biru, kuning, hijau, abu-abu. 


Diambil busa dan dibentuk seperti patahan (horst dan slenk/graben), dan lipatan (antiklinal dan sinklinal). Maka siswa diajak berdiskusi bahwa kerak bumi itu berlapis-lapis seperti busa tadi. Ilustrasikan dulu tentang bagaimana siswa ketika pergi ke Brastagi, maka akan melewati puncak dan lembah Bukit Barisan. Kemudian dijelaskan bagaimana horst itu terjadi dan slenk/graben di bisa terbentuk. Begitu juga dengan lipatan, busa dibentuk dengan berbagai jenis lipatan. Ternyata siswa seletah ditanya tentang materi ini, sebagian banyak yang faham tentang materi ini. Saya meraskan sedikit berbeda pada tahun pelajaran sebelumnya, guru yang lebih aktif dibandingkan siswa. Kegiatan ini siswa lebih aktif karena banyak pertanyaan bagaimana lapisan kerak bumi ini terjadi dan bagaimana Bukit Barisan itu ada. Semua itu diberikan contoh yang lebih mendekati objek. Karena kalau pada mata pelajaran geografi, tak mungkin harus membawa bukit atau kerak bumi ke dalam ruang kelas. Ide ini saya anggap sebagai hal kreatif menyikapi media laptop dan Slide Proyektor tidak berfungsi.

Oleh karena itu, busa cuci piring ini akan memberikan manfaat bagi guru, karena warnanya bervariasi, mudah dibentuk dan ringan untuk dibawa kemana-mana. Ini lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang sudah jadi. Karena berat untuk dibawa juga harganya terlalu mahal bagi sekolah kami. Walau media ini teradapat kelebihan dan kekurangnya sebagai media pembelajaran, semoga bermanfaat bagi kita semua untuk mencari ide kreatif agar materi geografi mudah untuk difahami.

Terima kasih
Wassalam


Minggu, 20 Januari 2013

Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup





Materi Sumber Daya Alam dalam penerapannya dapat menggunakan berbagai metode, antara lain Metode Diskusi, di bawah ini contoh format diskusi kelompok untuk materi Pengklasifikasian SDA klik disini dan SDA Berkelanjutan klik disini.

 
Selain itu juga terdapat pengklasifikasian SDA berdasarkan pada berbagai hal. klik disini

Terkait dengan SDA juga berhubungan dengan materi Lingkungan Hidup, maka terdapat istilah-istilah tentang ini klik disini

Istilah-istilah dalam Lingkungan Hidup



ISTILAH TERKAIT LINGKUNGAN HIDUP
SESUAI DENGAN UU NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

1.        Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

2.        Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

3.        Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

4.        Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.

5.        Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

6.        Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

7.        Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.

8.        Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

9.        Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.

10.     Kajian lingkungan hidup strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

11.     Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

12.     Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

13.     Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

14.     Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

15.     Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya.

16.     Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

17.     Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

18.     Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.

19.     Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

20.     Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

21.     Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

22.     Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut Limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

23.     Pengelolaan limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan.

24.     Dumping (pembuangan) adalah kegiatan membuang, menempatkan, dan/atau memasukkan limbah dan/atau bahan dalam jumlah, konsentrasi, waktu, dan lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media lingkungan hidup tertentu.

25.     Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah berdampak pada lingkungan hidup.  

26.     Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.

27.     Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terbentuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup.

28.     Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.

29.     Ekoregion adalah wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup.

30.     Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

31.     Masyarakat hukum adat adalah kelompok masyarakat yang secara turun temurun bermukim di wilayah geografis tertentu karena adanya ikatan pada asal usul leluhur, adanya hubungan yang kuat dengan lingkungan hidup, serta adanya sistem nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, dan hukum.

32.     Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

33.     Instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pemerintah, pemerintah daerah, atau setiap orang ke arah pelestarian fungsi lingkungan hidup.

34.     Ancaman serius adalah ancaman yang berdampak luas terhadap lingkungan hidup dan menimbulkan keresahan masyarakat.

35.     Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.

36.       Izin usaha dan/atau kegiatan adalah izin yang diterbitkan oleh instansi teknis untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan.

Format Identifikasi Jenis SDA


KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM



Standar Kompetensi     : Memahami Sumber Daya Alam                                                                                
Kompetensi Dasar       : Mengidentifikasi Jenis-jenis Sumber Daya Alam

No
Jenis SDA
Klasifikasi Sumber Daya Alam (SDA)
Sifat (Pengelolaan)
Jenis
Asal
Wujudnya
Golongan Pertambangan
Mineral
Lokasi
Daya Pakai
Pemanfaatannya
Nilai
1
Peternakan










2
Biodiesel










3
Aspal










4
Kelapa Sawit










5
Garam












Kelompok        :                                                                                                                       Medan,                                                            Guru Matapelajaran
Nama               :  1.                                                                                                                  Ketua Kelompok
           
                          2.                                                                  

                          3.                                                      

                          4.                                                                                                                                                                                           Sofyanto, M.Pd

                          5.