Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 November 2018

STRATEGI DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Implementasi Kurikulum 2013 di sekolah sudah berlangsung. Beberapa sekolah sudah menerapkan dari pada Tahun Pelajaran 2013-2014 sampai saat ini. Pada Tahun Pelajaran 2018-2019 masih ada sekolah yang baru melaksanakannya. 

Implementasi dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kesiapan sekolah masing-masing. Di tahun 2018 ini semua sekolah sudah wajib melaksanakannya dimulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan dimulai dari tingkatan terendah.

Beberapa kegiatan disinergikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama UPT PPPPTK, LPMP dan Dinas Pendidikan sebagai teknis pelaksanaanya. Guru dilatih sebagai Instruktur Nasional, Instruktur Provinsi, Instruktur Kabupaten/Kota sampai pada guru sasaran. Strategi implementasinya secara nasional sama namun beberapa sekolah sebagai pelaksana berbeda cara pandangnya. Ini terlihat adanya perbedaan memahami beberapa bagian dari Kurikulum 2013 itu sendiri.

Direktorat Pembinaan SMA  melaksanakan beberapa kegiatan untuk mengimplementasikan secara menyeluruh. Beberapa kegiatan workshop dan evaluasi dilakukan. Dibawah ini beberapa bahan yang diperoleh guru saat mengikuti kegiatan di Direktorat PSMA. File ini semoga berguna untuk di terapkan dengan strategi dan evaluasi yang sudah dilakukannya.

Strategi Implementasi Kurikulum 2013
Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013

Semoga file ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Pelaksanaan secara menyeluruh dan berkesinambungan akan terbentuk generasi emas 2045. Mendapatkan gratis maka dibagikan secara gratis pula.

#Berbagiituseru!

Medan, 05-11-2018

ICE BREAKING UNTUK PEMBELAJARAN

Otak guru di kelas "diperas". Guru memutar otaknya untuk berfikir mengubah suasa kelas yang dinamis. Ini dilakukan dengan berbagai cara agar tetap pada kondisi yang diharapkan. 

Motivasi dan minat siswa bisa naik tanpa batas. Kondisi tertentu akan turun bebas seperti cacing yang kelaparan. Beberapa guru melakukannya dengan bebebera cara untuk memulihkan kondisi siswa. Diantaranya melakukan Ice Breaking di kelas.

Dibawah ini ada file beberapa kegiatan Ice Breaking For Teacher yang  dimodifikasi sesuai kondisi pembelajaran. File dapat diunduh secara gratis.


Semoga bisa diterapkan oleh Bapak/Ibu guru di kelas yang di desa, kota, sekolah beratap atau tak beratap. Ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.

Semoga bisa dibagikan kepada yang lain karena file ini saya peroleh dari group aplikasi whatsapp secara gratis pula.

Berbagi itu indah, apalagi diterapkan untuk mencari manfaatnya.

Terima kasih

Medan, 05-11-2018

SOAL HOTS GEOGRAFI

Pembelajaran harus HOTS, soal wajib HOTS dan semuanya terkait HOTS. Guru dan siswa jadi bingung. Sebenarnya, apa, bagaimana, dan manfaat HOTS seperti apa sih.

Berbagai sumber di kegiatan Workshop Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pelatihan Kurikulum 2013, Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru dan berbagai ajang lainnya sering diungkapkan HOTS. Di beberapa group aplikasi whatsapp beredar beberapa file yang membahas kajian ini termasuk di beberapa situs internet.



 HOTS ini berhubungan dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang dilakukan. Ini merupakan bagian dari pembelajaran Abad 21.

Menyusun pembelajaran dan penulisan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) tidaklah mudah. Bisa dilakukan jika memahami langkah-langkah penyusunannya. Beberapa panduan penulisan soal yang sesuai kriteria HOTS dan bukan LOTS membutuhkan literasi dasar yang mumpuni. Kemampuan penguasaan materi, indikator pencapaian kompetensi dan tingkatan berbagai level yang ada akan memperlancar penulisannya dalam waktu relatif singkat. 

Untuk beberapa bahan untuk penulisan soal ini dapat diunduh dari beberapa file pendukung dibawah ini dengan mengklik tautan yang ada.

Terima kasih untuk kunjungan di blog ini. Semoga bermanfaat

Ingin file yang dimiliki dapat bermanfaat lebih banyak, dan di unggah di blog ini, dapat mengirimkan filenya ke sofyan_line@yahoo.com atau 085763642244

Terima kasih untuk kerjasamanya 


Medan, 05-11-2018

Sabtu, 15 September 2018

GURU GEOGRAFI MENGAJAR DI KELAS MILENIAL


Perubahan tidak akan pernah usai
Ide dan kreativitas terus mengikuti generasi pada zamannya
Setiap permasalahan perlu solusi dan penyelesaiannya
Dengan bersilaturahim, kepedulian dan berbagi antar generasi di setiap wilayah
Menghasilkan berbagai aksi nyata di kelas-kelas sekolah
Guru Geografi berkolaborasi tampil apa adanya
Menulis secara bergotong royong buku inspirasi untuk dibaca
Mengoptimalkan eneri, berfikir, bertindak dan berjiwa mulia
Inovasi pembelajaran terus ditumbuhkan dan dikembangkan di kelas-kelasnya
Membagi kisa geoinovasi, uji kompetensi, strategi & model, media pembedanya
Untuk bersinergi bersama Indonesia Raya
di KELAS MILENIAL GEOGRAFI Indonesia

(Sinopsis Buku Kelas Milenial Geografi)



Kolaborasi dan bersinerginya 25 guru geografi se Indonesia ikut berpartisipasi pada buku Kelas Milenial Geografi. Guru-guru yang terlibat berlatar belakang geografi yang mengajar IPS di SMP/SMA/MA. Berbagai ide, kreativitas, imajinasi muncul dan kemudian dituliskan dengan redaksi penulis sendiri yang begitu beragam sehingga memperkaya keilmuan guru geografi di Indonesia. 

Guru-guru dengan dedikasi, loyalitas, kreativitasnya tak ingat waktu untuk terus melakukan yang terbaik. Hari-hari di sekolah ataupun di rumah terus mengasah kemampuannya untuk berfikir dan melakukan sesuatu yang bermakna. Belajar dari berbagai referensi, eksperimen mini diberbagai simulasi, otak-atik bahan dan alat untuk menciptakan media yang akan ditampilkan pada pembelajarannya. 

Permainan kereta api  yang begitu unik, menyenangkan dan dilakukan diluar kelas. Intruksi dengan pluit seperti halnya peristiwa yang terjadi di stasiun kereta api. Siswa berjejer untuk menjawab berbagai pertanyaan secara bergantian. Keseruan, kelucuan, keriangan, keheboan dan mudah diingat dimemori otak apa yang dilakukannya tentang materi yang diajarkannya. Pembelajaran kelas milenial itu dilakukan oleh Ibu Risnani dari SMAN 1 Torjun untuk meningkatkan minat siswa belajar geografi. Bahwa geografi itu menyenangkan untuk dipelajari. 

Ibu Citra Dewy seorang guru dari SMAN 1 Payakumbuh yang terinspirasi dari permainan kartu monopoli  untuk diterapkan dalam pembelajaran. Membuat berbagai potongan kartu dari kerta dan disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan permainan menarik karena dikaitkan dengan materi geografi. Ide-ide yang sederhana dan dapat dibuat medianya dengan murah sehingga efektif untuk diterapkan di kelas bagi siswa milenial. Siswa yang memahami permainan monopoli akan langsung mengerti cara bermainnya. Ini mudah diserap segala materinya karena mengintegrasikan permainan dengan materi.   

Pernahkan bermain Darts Shooter di rumah atau di lokasi umum. Mengadopsi permainan itu, Bapak Musliadi dari SMAN 1 Mutiara menerapkan pada kelas yang diajarnya untuk materi struktur kota. Dengan media yang disajikan di dinding, maka permainan dimulai dengan anak busur kecil dimainkan. Siswa melakukannya dengan senang sekali karena dilakukan dengan suasana kebersamaan dan pembimbingan melalui berbagai pertanyaan dan diskusi. Banyak alumni bercerita bahwa pembelajaran yang dilakukan Bapak Musliadi selalu teringat karena pengalaman itu melekat. Ditambah lagi gaya berbicaranya yang banyak disukai oleh siswa.

Teknologi yang terus berkembang dapat dimanfaatkan pada smartphone menerapkan aplikasi untuk pemetaan. Inovasi dan kemauan dijadikan satu sehingga kelas-kelas yang selama ini hanya menggunakan smartphone untuk bermain digunakan untuk belajar. Aplikasi yang digunakan begitu sederhana sehingga kebermanfaatan dirasakan langsung oleh siswa saat setelah usai pembelajaran. Itulah aplikasi GPS Esensial yang tuliskan oleh Dimas Bayu Perdana Putra dan Iswahyudiharto.

Ibu Loide Simanullang berasal dari Medan menyusun lirik yang menarik untuk dinyanyikan di kelas. Bersama siswanya, bernyanyi untuk mengenalkan pulau-pulau kecil, terluar, terdepan, terjauh, tertinggal yang merupakan bagian dari NKRI. Beryanyi bersama menguatkan nilai nasionalisme karena akan meningkatan pengetahuan dan kedasaran tentang kayanya Indonesia dengan segala potensinya.
Seorang guru berprestasi di tingkat nasional melakukan yang sederhana namun penuh makna dan kreativitas. Bersama siswanya membuat miniatur/protipe sebuah lempeng dan bentukan-bentukan hasil tenaga endogen. Ketekunannya membuahkan hasil dan menjadi inspirasi siswa untuk melakukan yang terbaik. Pembelajaran yang mengoptimalkan kegiatan psikomotorik, imajinatif menjadikan siswa termotivasi untuk terus berimajinasi, mengeluarkan ide-idenya untuk berkarya dengan perlatan dan perlengkapan terbatas. Hasilnya luar biasa untuk diterapkan di kelas-kelas geografi lainnya.

Itulah beberapa deretan potongan tulisan yang ada di buku Kelas Milenial Geografi. Dari buku KMG maka kita akan menemukan 4 bagian yaitu:  
  1. Geoinovasi, dengan 4 guru yang berpartisipasi mengkaji tentang inovasi pembelajaran geografi yang melibatkan faktor lain, jiwa, teknologi;   
  2. Uji Kompetensi, dengan 3 penulis yang kreatif mengelola metode penilaian yang terintegrasi dalam permainan pada pembelajaran;  
  3. Strategi & Model, tulisan 9 guru yang menerapan berbagai strategi dan model pembelajaran hasil kreativitas dan modifikasi yang dilakukan untuk mengefektifkan proses pembelajaran; 
  4. Media,  kreativitas 9 guru mengelola dan mengkreasikan media yang unik, sederhana, murah dan melibatkan partisipasi siswa ikut serta melakukan implementasi pembelajaran bahkan dalam pembuatan medianya. 
Kelas Milenial Geografi yang diartikan sebagai inovasi yang telah diterapkan pada pembelajaran-pembelajaran guru geografi tentang penemuan, pengembangan, modifikasi berbagai strategi, model, metode, media pembelajaran. Kreativitas berbagai dari materi dan kompetensi inti/kompetensi dasar (KI/KD) sebagai bentuk dedikasi guru untuk menciptakan kelas yang sesuai dengan perkembangan siswa saat ini. Siswa yang hidup tumbuh dan berkembang pada masa milenial menghadapi tantangan dan berbagai perubahan yang begitu cepat sehingga dibutuhkan penyesuaian guru-guru geografi menghadapi tantangan yang harus dihadapi. 

Secara bijak dengan menyesuaikan dan menciptakan kelas milenial pada mata pelajaran geografi sebagai bagian dari menjaga eksistensi geografi itu sendiri. Geografi harus tetap ada dan berkembang sesuai masanya. Guru-guru yang menyukai dunia kreativitas dan menulis harus berperan menjaga keberadaanya sehingga setiap perubahan kurikulum selalu dianggap penting bagi setiap perubahan itu sendiri. Begitu pula, mata pelajaran geogafi memberikan kontribusi terhadap perencaan dan tindakan terhadap generasi milenial ini untuk memperoleh kecakapan hidup yang lebih bermanfaat dan bermakna.  




Buku karya bersama (bukabe) sebagai hasil kolaborasi dalam program gugel (guru geografi menulis). Ini sebagai karya ke 2 setelah sebelumnya sudah diterbitkan. Gugel 1 dengan judul Mutiara Khatulistiwa: Kisah Inspiratif Guru Geografi se Indonesia yang diterbitkan oleh Ae Publishing Malang di Bulan Mei Tahun 2018. Buku kelanjutan dari gugel 1 sedikit berbeda dalam isi dan kontributornya. Kisah-kisah guru-guru geografi kreatif ini jangan sampai berhenti pada guru tersebut saja namun harus disebarkan kepada guru-guru geografi lainnya. Guru harus terus berkarya sehingga akan tetap bertahan dan mampu bersaing dimanapun berada. 
Menyebarkan "virus" positif kepada guru geografi yang ingin menulis dan ikut melibatkan diri sehingga ide dan inspirasinya dapat dibagi. Kepedulian sesama guru geografi terus dikembangkan seperti bintang-bintang yang bertaburan di angkasa. Indahnya guru menerapkan ide-idenya pada pembelajaran kepada siswanya seperti sungai yang mengalir tanpa henti. Terus mengalir sampai kemuaranya. Keberhasilan pembelajaran dengan indikator pencapaian tujuan pembelajaran yang dituliskan. Menyenangkan, bermakna, kebersamaan, kepedulian dan kolaborasi dibangkitkan sehingga pembentukan karakter siswa berkembang.
Bakat dan minatnya siswa teraktualisasi pada karya yang dihasilkan. Menantikan kehadiran guru selalu dinantikan setiap waktunya. Kebersamaan tidak akan hilang dan selalu melekat. Seperti kebersamaan antara pelangi yang menyatu dengan atmosfer setelah hujan rendah akibat pembiasan. Keindahan itu terjadi secara alami.

Kelas-kelas yang ada mata pelajaran geografinya akan selalu hadir guru-guru geografi milenial. Milenial yang disesuaikan dengan perkembangan zaman sesuai generasinya. Pengalaman dan kisah di buku akan menjadi berbagai rujukan, kajian, referensi bagi calon guru, guru dan dosen untuk menerapkannya di kelas-kelas lainnya. 
 
Semua ide dan inspirasi yang ditularkan guru geografi Indonesia menjadi bukti bahwa geografi itu masih ada dan bermanfaat untuk kemajuan untuk negeri ini. Geografi sejak dulu sudah berliterasi dengan mencatat semua perjalanan yang dilakukan oleh pendahulunya. Apakah literasi akan hilang dari geografi. Bahwa literasi tidak akan hilang dari geografi dan literasi akan menguatkan keberadaan geografi itu sendiri. Geografi menjadi bagian penting dari gerakan literasi dan berliterasi akan menjadikan guru georafi Indonesia semakin maju dan mampu bertahan dan bersaing dengan perubahan zaman. 
“Berliterasilah Guru Geografi Indonesia di Kelas Milenial”




Medan, 15 September 2018

 
KELAS MILENIAL GEOGRAFI
Ketebalan xx + 234
Ukuran 14 x 21 cm
ISBN: 9786025150296Penerbit One Peach Media Jakarta

Info buku: 085763642244