Ada beberapa orang tua siswa mengeluhkan masalah anaknya pada guru,
karena ketika orang tua memberikan uang sebelum berangkat sekolah harus
meminta ditambah lagi dan bahkan setiap hari. Alasannya banyak sekali
tugas dari guru untuk membuat makalah sehingga banyak membutuhkan biaya
untuk ke warnet (warung internet). Alasan ini dapat diterima oleh orang
tua, namun hal ini terjadi terus menerus dengan alasan yang sama.
Terkadang bagi siswa di warnet ini lebih mengasyikan sehingga melampaui
batas dalam pemakaiannya oleh siswa. Di warnet, siswa lebih banyak
bermain games bahkan taruhan dengan siswa lainnya sehingga lebih banyak
uang yang dibutuhkan.
Banyak siswa yang tidak hadir di sekolah
saat ini dengan berbagai alasan. Setelah dikonfirmasi ke orang tua
setelah melalui pemanggilan orang tua siswa, ternyata anaknya berangkat
berseragam ke sekolah, dan pulang ke rumah sesuai dengan jamnya. Ini
dilakukan siswa untuk menutupi keasyikannya di warnet dibandingkan di
sekolah dan beranggapan bahwa orang tuanya yakin anaknya belajar di
sekolah. Di sekolah siswa seperti ini banyak dikeluarkan karena
kenakalannya dari kehadirannya yang sedikit jumlahnya dibandingkan
alpanya, tindakan kriminalitas dan lainnya.
Banyak orang tua
menyangka bahwa anaknya belajar giat di sekolah namun harapan berbeda
yang selama ini difikirkan. Siswa lebih asyik di warnet bermain games
dan membuka situs-situs yang diinginkan.Dengan banyaknya siswa yang
mulai asyik bermain diwarnet akan membawa pengaruh kepada diri siswa
antara lain:
- menjadikannya siswa memiliki sifat tertutup jika berada di rumah karena takut banyak ditanyakan kegiatannya di sekolah, karena tidak tahu apa yang terjadi selama di sekolah dan lebih asyik di warnet
- meningkatkan tindakan perjudian karena di warnet siswa bermain games secara online dan sesama temannya sehingga membutuhkan uang yang banyak untuk melakukannya
- meningkatnya tindakan pencurian uang oleh anak saat dirumah karena membutuhkan uang untuk berjudi atau membayar biaya pemakaian internet di warnet
- membuat siswa malas belajar di sekolah karena di warnet lebih mengasyikan dan banyak berkumpul teman seusianya pada jam belajar di sekolah
Untuk
mengatasi permasalahan siswa yang lebih asyik di warnet tersebut
sebenarnya ada beberapa tindakan yang dilakukan antara lain:
- orang tua untuk melakukan pengawasan dengan berkomunikasi ke sekolah tentang kehadirannya sebagai bentuk kepedulian orang tua terhadap pendidikan anaknya
- melakukan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga lebih tertarik belajar dibandingkan berada di luar sekolah sehingga rasa kecintaan belajar dan prestasi terus tumbuh pada dirinya
- melakukan pembinaan bagi siswa untuk kegiatan ektrakurikuler dan beroganisasia sekolah untuk menghindari tindakan yang menyimpang dari aturan
- melakukan razia ke warnet pada jam belajar di sekolah secara kontiniu untuk memberikan pembinaan secara mental
Secara
khusus, guru yang melihat ada perubahan sikap siswa yang menunjukan
melakukan tindakan menyimpang dari kebiasaan dalam belajar dan
sehari-harinya, maka pembinaan secara khusus dilakukan. Tindakan tidak
saja pada siswa tersebut namun harus melakukan pada siswa lainya yang
belum terindikasi melakukan penyimpangan perilaku. Untuk siswa yang
sudah sering tidak datang kesekolah karena lebih asyik di warnet maka
pembinaannya ialah siswa diarahkan untuk melakukan proses belajarnya di
sekolah berbasis internet sehingga akan dapat terkonntol apa yang
dilakukannya. Sehingga siswa merasakan kenyamanan dalam belajar
dibandingkan bermain di luar walau hal ini sulit dilakukan secara khusus
atau perorangan. Guru harus melakukan pembelajaran yang menarik bagi
siswanya dan memancing siswa untuk berkreatifitas dalam belajar dengan
menggunakan internet. Guru yang memberikan tugas secara mandiri selama
ini namun tidak terkontrol jika siswa menyelesaikan tugasnya di luar
sekolah sehingga memberikan keraguan pada orang tua apa yang
dilakukannya.
Warnet di luar tidak terkontrol, maka warnet (warung
internet) juga dapat diterapakn dengan membuat wifi di kantin atau
warnet di sekolah sehingga segala aktivitas dapat terawasi oleh warga
sekolah lainnya. Asyiknya bermain di sekolah akan memberikan peluang
rasa memiliki sekolah akan terwujud dengan mencintai kegiatannya.
Keberhasilan
siswa dalam belajar tergantung suasana keasyikan di sekolah dan
dirumah, bukan diluar itu. Maka jadikan rumah dan sekolah yang ASYIK.
Oke.