1.
Kebijaksanaan Lingkungan Dalam Hubungannya Dengan Pembangunan dan Industri
Tujuan
pembangunan di Indonesia harus mencakup berbagai gagasan berkelanjutan di semua
bidang. Setiap negara perlu merancang strategi yang memungkinkan proses
pertumbuhan dan pembangunan yang ber kelanjutan. Persyaratan kebijaksanaan
lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan mencakup:
b.
mereorientasi teknologi dan mengelola risiko;
c.
menggabungkan lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan setiap keputusan;
d.
menggiatkan kembali pertumbuhan;
e.
mengubah kualitas pertumbuhan;
f.
memenuhi kebutuhan dasar seperti pekerjaan, pangan, sandang, rumah, energi,
air, dan sanitasi; dan
g.
memastikan dicapainya jumlah penduduk yang berimbang.
Kemiskinan
ini mengurangi kemampuan orang untuk menggunakan sumber daya secara berlanjut.
Salah satu syarat agar dapat menghapus kemiskinan absolut adalah peningkatan
pertumbuhan pendapatan per kapita. Oleh karena itu, pertumbuhan yang cenderung
menurun atau berhenti harus dihindarkan.
Suatu
wilayah kota/daerah yang mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi tinggi, pasti
akan didatangi banyak penduduk. Mereka mencari nafkah/pekerjaan.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju pesat sehingga berpengaruh besar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan sektor industri.
Perkembangan
industri, umumnya terjadi di kota-kota, dan akan berdampak positif bagi daerah
di sekitarnya. Dampak positif itu terlihat pada terciptanya lapangan kerja yang
baru, harga barang murah, mudah terjangkau, mudah diperoleh, kondisi ekonomi
jadi dinamis, tempattempat hiburan bermunculan dan pendapatan masyarakat
meningkat.
Berkembangnya
industri tersebut ternyata juga membawa dampak negative bagi pemerintah daerah
dan masyarakat antara lain sebagai berikut.
a.
Meningkatnya urbanisasi, berarti perpindahan atau pergeseran penduduk dari desa
ke kota. Permasalahan ini sangat terasa terutama di kota-kota besar yang
industrinya maju. Fenomena atau gejala ini dapat dilihat suasana kota menjelang
hari raya yang sepi dan tenang karena sebagian penduduk kota pulang menengok
daerah asalnya.
b.
Bergesernya tata nilai kehidupan sosial masyarakat. Sering timbul tindak kejahatan
yang disebabkan oleh tingginya persaingan dan kesenjangan hidup antara yang
kaya dan yang miskin.
c.
Tingginya frekuensi kenakalan remaja. Misalnya perkelahian antarpelajar, hubungan
seks bebas, penggunaan narkoba, kebut-kebutan di jalan, dan lain-lainnya.
d.
Munculnya pengaruh lingkungan yang tidak sehat. Misalnya pesatnya pengaruh
budaya barat yang mereka tiru lewat buku-buku, majalah, poster, televisi,
video, dan film yang dampaknya dapat merusak citra dan akhlak generasi muda.
2.
Kaitan Industri Secara Geografis dan Sarana Pendukungnya
Adanya
pusat pertumbuhan ternyata dapat dirasakan penga ruhnya oleh manusia baik yang
bermanfaat bagi kehidupannya, dalam meningkatkan peran sertanya, dalam
pembangunan nasional, maupun sifatnya yang mempunyai dampak negatif. Pengaruh
pusat-pusat pertumbuhan itu secara umum memiliki multidimensi, misalnya
persebaran sumber daya, perkembangan ekonomi, dan perubahan sosial budaya
masyarakat. Pusat pertumbuhan secara geografis tidak saja berkonsentrasi di
Pulau Jawa. Adapun manfaatnya, yaitu sebagai berikut.
a.
Untuk pemerataan kemajuan pembangunan ekonomi nasional.
b.
Agar delapan jalur pemerataan pembangunan dapat tercapai ke seluruh tanah air.
c.
Untuk membendung arus migrasi masuk ke Pulau Jawa yang selama ini menunjukkan
persentase yang terus meningkat.
Realisasi
sistem pembangunan nasional Indonesia dilakukan dengan sistem regionalisasi
(perwilayahan) dengan kota-kota utama sebagai pusat pertumbuhannya. Sarana
pendukung industri di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a.
Jumlah penduduk, Indonesia sebanyak ± 206 juta jiwa pada tahun 2001. Dari
jumlah tersebut, kira-kira 130 juta jiwa yang tinggal di Pulau Jawa. Penduduk
tersebut dapat berfungsi sebagai tenaga kerja dan juga sebagai konsumen bagi
industri sehingga kebutuhan tenaga kerja dan pasar bagi industri sudah sesuai
dengan persebaran industri tersebut.
b.
Sumber daya alam sebagai bahan mentah. Kekayaan alam Indonesia berupa hasil
tambang dan hasil pertanian. Dengan memiliki kedua sarana pendukung tersebut
serta didukung sarana transportasi maka sudah sewajarnya bila persebaran lokasi
industri di Indonesia terpusat di Pulau Jawa.
c.
Faktor pendukung lainnya, yaitu kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Indonesia sebagai negara berkembang secara aktif melaksanakan proses
alih teknologi dari negara-negara maju.
d.
Tersedianya sumber daya alam dan tenaga kerja yang cukup, kaitan industri dan
pendukungnya, tampak jelas dalam lokasi dan juga persebarannya.
Kondisi
perencanaan dan kemajuan industri Indonesia berbeda dengan industri negara
maju, perbedaan tersebut menurut Bintarto antara lain sebagai
berikut.
No.
Indonesia Negara Maju
1.
Bersifat sosial ekonomi Bersifat ekonomi
2.
Modal relatif kecil Modal besar
3.
Menuju teknologi canggih Berteknologi canggih
4.
Tenaga ahli kurang Banyak tenaga ahli
5. Konsumsi besar Konsumsi kecil
Penulis/Editor : Dibyo S dan Ruswanto
Sumber : http://ssbelajar.blogspot.com/2012/04/kebijaksanaan-lingkungan.html#more