MENU

Kamis, 20 September 2012

KEBIJAKSANAAN LINGKUNGAN DAN INDUSTRI

 
1. Kebijaksanaan Lingkungan Dalam Hubungannya Dengan Pembangunan dan Industri
Tujuan pembangunan di Indonesia harus mencakup berbagai gagasan berkelanjutan di semua bidang. Setiap negara perlu merancang strategi yang memungkinkan proses pertumbuhan dan pembangunan yang ber kelanjutan. Persyaratan kebijaksanaan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan mencakup:

a. menjaga kelestarian lingkungan hidup dan meningkatkan sumber daya;
b. mereorientasi teknologi dan mengelola risiko;
c. menggabungkan lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan setiap keputusan;
d. menggiatkan kembali pertumbuhan;
e. mengubah kualitas pertumbuhan;
f. memenuhi kebutuhan dasar seperti pekerjaan, pangan, sandang, rumah, energi, air, dan sanitasi; dan
g. memastikan dicapainya jumlah penduduk yang berimbang.
Kemiskinan ini mengurangi kemampuan orang untuk menggunakan sumber daya secara berlanjut. Salah satu syarat agar dapat menghapus kemiskinan absolut adalah peningkatan pertumbuhan pendapatan per kapita. Oleh karena itu, pertumbuhan yang cenderung menurun atau berhenti harus dihindarkan.
Suatu wilayah kota/daerah yang mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi tinggi, pasti akan didatangi banyak penduduk. Mereka mencari nafkah/pekerjaan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju pesat sehingga berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan sektor industri.
Perkembangan industri, umumnya terjadi di kota-kota, dan akan berdampak positif bagi daerah di sekitarnya. Dampak positif itu terlihat pada terciptanya lapangan kerja yang baru, harga barang murah, mudah terjangkau, mudah diperoleh, kondisi ekonomi jadi dinamis, tempattempat hiburan bermunculan dan pendapatan masyarakat meningkat.
Berkembangnya industri tersebut ternyata juga membawa dampak negative bagi pemerintah daerah dan masyarakat antara lain sebagai berikut.
a. Meningkatnya urbanisasi, berarti perpindahan atau pergeseran penduduk dari desa ke kota. Permasalahan ini sangat terasa terutama di kota-kota besar yang industrinya maju. Fenomena atau gejala ini dapat dilihat suasana kota menjelang hari raya yang sepi dan tenang karena sebagian penduduk kota pulang menengok daerah asalnya.
b. Bergesernya tata nilai kehidupan sosial masyarakat. Sering timbul tindak kejahatan yang disebabkan oleh tingginya persaingan dan kesenjangan hidup antara yang kaya dan yang miskin.
c. Tingginya frekuensi kenakalan remaja. Misalnya perkelahian antarpelajar, hubungan seks bebas, penggunaan narkoba, kebut-kebutan di jalan, dan lain-lainnya.
d. Munculnya pengaruh lingkungan yang tidak sehat. Misalnya pesatnya pengaruh budaya barat yang mereka tiru lewat buku-buku, majalah, poster, televisi, video, dan film yang dampaknya dapat merusak citra dan akhlak generasi muda.
2. Kaitan Industri Secara Geografis dan Sarana Pendukungnya
Adanya pusat pertumbuhan ternyata dapat dirasakan penga ruhnya oleh manusia baik yang bermanfaat bagi kehidupannya, dalam meningkatkan peran sertanya, dalam pembangunan nasional, maupun sifatnya yang mempunyai dampak negatif. Pengaruh pusat-pusat pertumbuhan itu secara umum memiliki multidimensi, misalnya persebaran sumber daya, perkembangan ekonomi, dan perubahan sosial budaya masyarakat. Pusat pertumbuhan secara geografis tidak saja berkonsentrasi di Pulau Jawa. Adapun manfaatnya, yaitu sebagai berikut.
a. Untuk pemerataan kemajuan pembangunan ekonomi nasional.
b. Agar delapan jalur pemerataan pembangunan dapat tercapai ke seluruh tanah air.
c. Untuk membendung arus migrasi masuk ke Pulau Jawa yang selama ini menunjukkan persentase yang terus meningkat.
Realisasi sistem pembangunan nasional Indonesia dilakukan dengan sistem regionalisasi (perwilayahan) dengan kota-kota utama sebagai pusat pertumbuhannya. Sarana pendukung industri di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah penduduk, Indonesia sebanyak ± 206 juta jiwa pada tahun 2001. Dari jumlah tersebut, kira-kira 130 juta jiwa yang tinggal di Pulau Jawa. Penduduk tersebut dapat berfungsi sebagai tenaga kerja dan juga sebagai konsumen bagi industri sehingga kebutuhan tenaga kerja dan pasar bagi industri sudah sesuai dengan persebaran industri tersebut.
b. Sumber daya alam sebagai bahan mentah. Kekayaan alam Indonesia berupa hasil tambang dan hasil pertanian. Dengan memiliki kedua sarana pendukung tersebut serta didukung sarana transportasi maka sudah sewajarnya bila persebaran lokasi industri di Indonesia terpusat di Pulau Jawa.
c. Faktor pendukung lainnya, yaitu kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia sebagai negara berkembang secara aktif melaksanakan proses alih teknologi dari negara-negara maju.
d. Tersedianya sumber daya alam dan tenaga kerja yang cukup, kaitan industri dan pendukungnya, tampak jelas dalam lokasi dan juga persebarannya.
Kondisi perencanaan dan kemajuan industri Indonesia berbeda dengan industri negara maju, perbedaan tersebut menurut Bintarto antara lain sebagai berikut.
No. Indonesia Negara Maju
1. Bersifat sosial ekonomi Bersifat ekonomi
2. Modal relatif kecil Modal besar
3. Menuju teknologi canggih Berteknologi canggih
4. Tenaga ahli kurang Banyak tenaga ahli
5. Konsumsi besar Konsumsi kecil
 
Penulis/Editor : Dibyo S dan Ruswanto
Sumber : http://ssbelajar.blogspot.com/2012/04/kebijaksanaan-lingkungan.html#more