Kamis, 28 November 2013

LOMBA MENULIS SURAT DALAM PERINGATAN HARI IBU TAHUN 2013




DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI IBU TAHUN 2013
PT. POS INDONESIA(PERSERO) MELAKSANAKAN LOMBA MENULIS SURAT UNTUK TINGKAT SLTP DAN SLTA PROPINSI SUMATERA UTARA DAN ACEH TAHUN 2013
BERHADIAH TOTAL RP. 14.400.000,-


A.      LATAR BELAKANG
Untuk memperingati Hari Ibu tanggal 22 Desember 2013, dan membangkitkan kembali budaya menulis surat dan mencerdasakan bangsa bagi generasi muda terutama murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Wilayah Propinsi Sumatera Utara dan Aceh.

B.      KETENTUAN UMUM
1.       Tema Lomba:
a.       Budi baik ibuku tak akan terlupakan
b.      Kasih ibu sepanjang masa
2.       Waktu Lomba: 18 November 2013 s.d 22 Desember 2013
3.       Peserta hanya untuk siswa SLPT dan SLTA
4.       Peserta siswa dari propinsi Sumatera Utara dan Aceh
5.       Diketik rapi diatas kertas A4, font 12 Arial, margin atas dan kiri 2,5 cm, margin kanan dan bawah 2 cm, minimal  1.000 karakter dan maks. 2.000 karakter, 2 spasi (1,5 s.d 2 halaman)
6.       Peserta dapat mengikuti lomba dengan tulisan tangan yang rapid an bisa terbaca dengan ketentuan banyak tulisan setara ketikan butir B.5 di atas

C.      KRITERIA KARANGAN
1.       Peserta perorangan, karya asli, bukan dibuatkan orang tua/orang lain
2.       Naskah sesuai dengan struktur surat, nama, tempat di tulis, tanggal, keada, salam pembuka, pengantar, isi surat, salam penutup, tanda tangan dan nama penulis
3.       Peserta dapat mengirimkan naskah untuk 2 (dua) tema dengan ketentuan 1 (satu) tema untuk 1 (satu) surat dengan sampul surat terpisah
4.       Peserta wajib mencantumkan nama lengkap, nama dana alamat sekolah, alamat rumah/kode pos, dan jika ada nomor telephon/HP yang mudah dihubungi pada bagian-bagian akhir surat setelah tanda tangan
5.       Naskah tidak diketik atau ditulis timbale balik, melainkan pada lembar yang terpisah apabila melebihi 1 (satu halaman)

D.      PENGIRIMAN
1.       Pada sampul surat dicantumkan nama lengkap, nama dan alamat sekolah atau alamat rumah/kode pos, jika ada nomor telephon/HP yang mudah dihubungi
2.       Naskah dimasukan ke dalam sampul tertutup dengan ditempel prangko secukupnya atau dengan layanan kilat khusus melalui Pos paling lambat 23 Desember 2013 (cap pos) kepada:
Panitia Lomba Menulis Surat Hari Ibu
PT. Pos Indonesia (Persero) PO.BOX 161 Medan 20000

E.       PENILAIAN
1.       Karangan/tulisan yang memenuhi criteria akan dinilai oleh dewan juri Lomba Karya Tulis Tingkat SLTP/SLTA yang independen
2.       Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat

F.       PEMENANG
1.       Pemenang akan diberitahukan melalui surat dan diumumkan di papan pengumuman Kantor Pos serta media massa (melalui press release)
2.       Pemenang akan diberikan sertifikat, piala dan penghargaan tabungan sebesar:
a.       Hadiah Kategori Tingkat SLTP
1)      Juara I                                : Rp. 2.000.000,-
2)      Juara II                              : Rp. 1.500.000,-
3)      Juara III                             : Rp. 1.000.000,-
4)      Juara Harapan I                 : RP.    750.000,-
5)      Juara Harapan II                : RP.    500.000,-
6)      Juara Harapan III              : Rp.    400.000,-

b.      Hadiah Kategori Tingkat SLTA
1)      Juara I                                 : Rp. 2.500.000,-
2)      Juara II                               : Rp. 2.000.000,-
3)      Juara III                              : Rp. 1.500.000,-
4)      Juara Harapan I                 : RP. 1.000.000,-
5)      Juara Harapan II                : RP.    750.000,-
6)      Juara Harapan III              : Rp.    500.000,-

Total hadiah uang tabungan RP. 14.400.000,- (empat belas juta empat ratus ribu rupiah)

PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Area I Sumut – Aceh Telp: 061.4570053
Informasi lebih lanjut hubungi : Sdr. Abdul Haris Lubus dan Marwan

Senin, 25 November 2013

SUMATERA JUARA UMUM PCTA TAHUN 2013

Prestasi Sumatera Utara saat ini terus meningkat untuk perlombaan artikel dan debat di tingkat Nasional. Pada tanggal 11-12 Nopember 2013 di Jakarta kegiatan perlombaan debat dalam Festival Ekonomi Kreatif Seluruh Indonesia (FEKSI) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, duta-duta Sumatera Utara meraih prestasi tingkat nasional. Untuk lomba debat juara 1 dari SMA Negeri 3 Medan tingkat nasional. Sedangkan untuk artikel diwakili oleh Mustika Rohana Nuzulsari dari SMA Negeri 15 Medan menempati peringkat 10 dari seluruh peserta. Prestasi ini sangat membanggakan bagi Sumatera Utara karena kegiatan lomba debat dan artikel yang diselenggarakan secara nasional dan mempertemukan hampir seluruh siswa SMA dari hasil seleksi dan penyelenggaraanya di setiap propinsi. Sedangkan artikel penilaiannya secara nasional berdasarkan rangking untuk menjadi finalis. (http://feksi.wordpress.com/)



Sedangkan untuk lomba yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan dan Keamanan Repbulik Indonesia, peserta di SMA Negeri 1 Sei Rampah atas nama Winda Pastika Sari sebagai Juara 1 lomba penulisan artikel tingkat Nasional. Sedangkan untuk lomba debat Parade Cinta Tanah Air (PCTA) mendapatkan juara 3 oleh SMK Plus Sumatera Utara. Sehingga dirata-ratakan kedua lomba ini maka point Sumatera Utara mendapat rata-rata 2. Dengan demikian Sumatera Utara berhak atas juara umum lomba PCTA tahun 2013 Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 

Untuk lebih jelasnya rangkaian peserta dapat dilihat di http://d-ppkp.com/ atau gambar di bawah ini.






Untuk prestasi ini semoga Sumatera Utara terus berjaya dalam kegiatan yang melibatkan siswa untuk kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian-kementerian Republik Indonesia. Amin


Sumber : http://d-ppkp.com/
http://feksi.wordpress.com/

Rabu, 13 November 2013

AWAN MENDUNG BERWARNA GELAP


 

Awan warnanya seputih kapas. Air tak berwarna alias bening. Tapi mengapa awan mendung warnanya gelap, ya? Jawabannya karena menyerap cahaya dan tidak menyebarkannya.

Seperti kita tahu, udara di sekitar penuh dengan air dalam bentuk gas atau uap air. Nah, udara dingin naik ke atas lapisan atmosfer lebih tinggi dan menyebabkan uap air mengembun. inilah proses pembentukan awan. 

Partikel-partikel di atmosfer menghamburkan cahaya dari matahari, tata surya yang gelap, dan akhirnya menghasilkan warna biru pada langit. Jadi, langit berwarna biru karena faktor tersebut. Tapi tidak demikian dengan awan, ia tidak membiaskan warna biru melainkan menyebarkan semua warna cahaya sehingga akhirnya membentuk warna putih.

Untuk lebih memahami ini coba ingat pelajaran fisika tentang prisma warna. Warna putih yang diteruskan lewat prisma tersebut menghasilkan banyak warna pelangi. Begitulah kira-kira prinsip awan, ia mengumpulkan semua warna dan menghasilkan warna putih.

Demikian pula, karena awan menyerap semua cahaya, maka begitu uap air pembentuk hujan atau salju semakin banyak berkumpul, yang dihasilkan adalah warna gelap (kelabu). Ini terjadi karena begitu tebalnya lapisan air dalam awan tersebut. Berarti, semakin gelap awan yang kita lihat, semakin tebal dan tinggi air yang ada.

Sumber : http://www.apakabardunia.com/2013/11/mengapa-awan-mendung-berwarna-gelap.html
 

Selasa, 12 November 2013

PEMENANG PESTA SAINS NASIONAL IPB TAHUN 2013

Ini ada informasi pemenang dari panitia dan saya ambil dari situs resminya.  Untuk itu saya bagikan sebagai motivasi bagi siswa untuk mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 8-10 Nopember 2013 di IPB Bogor

Terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti rangkaian acara PESTA SAINS NASIONAL 2013. Kami atas nama PANITIA PESTA SAINS NASIONAL IPB 2013 mengucapkan mohon maaf atas segala ketidaknyamanan peserta karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya. Semoga PSN 2014 akan menjadi lebih baik dari tahun ini.

Lihat Kilaunya, Rasakan Sensasinya! SAINS-KAN DUNIA! Dan Selamat kepada seluruh pemenang dan juara di PESTA SAINS NASIONAL 2013 berikut. Sampai Jumpa tahun depan para scientist muda tanah air!

JUARA UMUM : SMA SANTA LAURENSIA 
1. Guru Teladan PESTA SAINS NASIONAL 2013 : Slamet Widodo dari SMA N 1 Wonogiri
2. STEM Guru 
Juara 1 : Hilda Nurul Hikmah dari MAN 2 KOTA SUKABUMI
Juara 2 : Zainal abidin dari SMAN 3 Bandarlampung
3. STEM SISWA
Juara 1 : kelompok M Iman dari N SMA Islam Nurul Fikri Boarding School Lembang 
Juara 2 : Kelompok Dedi Saputra dari SMAN 1 kotagajah
Juara 3 : Kelompok Destina P dari SMAN 1 leuwiliang
4. Komstat JR
Juara 3: Rere Kautsar dari sma n 5 Bogor
Juara 2: Stella Devy Adhyanti dari SMA N 2 Bandar Lampung
Juara 1: Dennis Vincentius dari SMA Santa Laurensia
5. Metrik
Juara 3 : M. Rizki dan Kurnia dari SMA Al Bina Boarding School
Juara 2:Lailatus dan Robby dari SMA N 2 Bandar Lampung
Juara 1:M iqbal dan Panji dari SMA Pesantren Unggulan Al Bayan
6. LINSMET
Pemenang : Kelompok Arhananta dari SMA N 1 Bojonegoro
7. LCTB
Juara 3: Carrisa Lucyanti dari SMA NU M Husni Tamrin
Juara 2: M.Akbar dari SMA 8 Jakarta
Juara 1: Syafira Alfiani dari SMA Kharisma Bangsa
8. CC
JUARA 3 : Kelompok Elsa Yovita dari SMAK Penabur Gading Serpong
JUARA 2 : Kelompok Welly Tansil dari SMAK Penabur Gading Serpong
JUARA 1 : Kelompok Hansel Tenggara dari SMAK 1 Penabur Jakarta
9. MR
JUARA 3 MR : Pricisilla Claudia tamara dari SMAK ipeka Puri Indah
JUARA 2 MR : Jehian Norman Saviera dari SMAN 77 Jakarta
JUARA 1 MR : Kevin Christian dari SMAK Ipeka Puri Indah
10. PC
JUARA 3 PC : Rakha Kanz Kautsar dari SMA N 1 Depok
JUARA 2 PC : Vinsens Ekaputra dari SMA Santa Laurensia
JUARA 1 PC : Stefana Chiesa dari SMAK 3 Penabur Jakarta

11. KF
JUARA 3 : Radryan Andrayukti dari SMA Kharisma Bangsa
JUARA 2 : Trendy Prima Wijaya dari SMA N 2 Bandar Lampung
JUARA 1 : Raynard Teja Aristya dari SMA Penabur Gading Serpong
12. LKIP
JUARA 3 LKIP : Kelompok Dhita A.N. dari SMA Muhammadiyah Ponorogo
JUARA 2 LKIP : Kelompok Septyan M dari SMAN 11 Garut
JUARA 1 LKIP: Kelompok Calvin dari SMA Santa Laurensia





Sumber : http://pestasains.ipb.ac.id/2013/news/Pemenang%20dan%20Juara

PENGUMUMAN FINALIS LKG 2013


Kompleks Depdikbud Jl. Jenderal Sudirman – Pintu 1 Senayan 10270 Telp : (021) 57974112, 57974110, 57974108, 57974107, 57974106 Fax : (021) 57974108 dan (021) 57974113 Nomor : 7038 /D5/LL/2013 4 November 2013 Lampiran : 1 Berkas Hal : Undangan /Permohonan Ijin Kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (Terlampir) Dengan hormat kami sampaikan, bahwa salah satu tugas dan fungsi Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah Pembinaan Sistem Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah. Kegiatan yang dapat menunjang pembinaan karir tersebut adalah Lomba Penulisan Best Practice Pengawas Sekolah dalam Pelaksanaan Tugas Kepengawasannya dan Best Practice Guru dalam Tugas Pembelajaran di Sekolah, kegiatan tersebut nantinya diharapkan dapat menunjang karir PTK Dikmen tersebut sesuai dengan Permen PAN dan RB No 21 Tahun 2010 dan Permen PAN dan RB No 16 Tahun 2009. Dalam pelaksanaan kegiatan lomba Penulisan Best Practice Pengawas Sekolah dan Best Practice Guru dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan sebagai berikut : 1. Sosialisasi ke Dinas Pendidikan dengan mengirimkan buku Pedoman Penulisan Best Practice Pengawas Sekolah dan Best Practice Guru , serta sosialisasi melalui Website; 2. Penerimaan Naskah Penulisan Best Practice Pengawas Sekolah dalam Pelaksanaan Tugas Kepengawasannya dan Best Practice Guru dalam Tugas Pembelajaran di Sekolah; 3. Seleksi administrasi Penulisan Best Practice Pengawas Sekolah dalam Pelaksanaan Tugas Kepengawasannya dan Best Practice Guru dalam Tugas Pembelajaran di Sekolah dan telah terseleksi sebanyak 200 Naskah Penulisan Best Practice ( 96 naskah Penulisan Best Practice Pengawas Sekolah dan 104 Naskah Penulisan Best Practice Guru). Berdasarkan hasil penilaian administrasi Lomba Penulisan Best Practice Pengawas Sekolah dalam Pelaksanaan Tugas Kepengawasannya dan Best Practice Guru dalam Tugas Pembelajaran di Sekolah, nama-nama peserta terlampir berhak mengikuti kegiatan Review dan Diseminasi Hasil Penulisan Best Practice Pengawas Sekolah dalam Pelaksanaan Tugas Kepengawasannya dan Best Practice Guru dalam Tugas Pembelajaran di Sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon Saudara dapat mengijinkan sekaligus menugaskan nama-nama terlampir untuk mengikuti kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada: Hari : Selasa s.d. Kamis Tanggal : 19 s.d. 21 November 2013 Chek- in : Selasa, 19 November 2013, Pukul 12.00 WIB Pembukaan : Selasa, 19 November 2013, Pukul 16.00 WIB Chek-out : Kamis, 21 November 2013, Pukul 12.00 WIB Tempat : Hotel Grand Prioritas Puncak Bogor Jl. Raya Puncak Km. 83 Cisarua, Cisarua, Puncak, Indonesia 16750 (Pertigaan Taman Safari Indonesia) Dengan persyaratan yang harus dipenuhi sebagai berikut: 1. Membawa hard copy dan soft copy (power point) bahan presentasi; 2. Membawa SPPD yang kami kirimkan dan sudah ditandatangani Pejabat yang berwenang dan di stempel; 3. Membawa Surat Tugas; 4. Membawa Surat Keterangan Sehat dari Dokter/Puskesmas; 5. Disarankan membawa Laptop untuk memudahkan mengikuti kegiatan; 6. Bagi peserta yang menggunakan pesawat agar menyerahkan bukti transportasi yang berupa tiket pesawat kelas ekonomi yang dilampiri dengan boarding pass dan airport tax; Panitia berhak mengklarifikasi keabsahan bukti tiket yang diberikan kepada pihak maskapai penerbangan dan apabila terjadi ketidaksesuaian harga tiket, maka panitia hanya mengganti sesuai dengan harga tiket yang dipublikasikan oleh maskapai pada tanggal tersebut; 7. Bagi peserta yang sudah membeli tiket pulang pergi, maka tiket kepulangan harap difotocopy dan diserahkan kepada panitia dengan menunjukkan tiket aslinya; 8. Bagi peserta yang menggunakan perjalanan darat agar menyerahkan tiket dan bukti lain yang dianggap sah (tidak ada penggantian biaya carter kendaraan ataupun taksi); 9. Peserta Wajib mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang telah di tentukan, apabila peserta meninggalkan kegiatan (pulang) sebelum waktu semestinya, maka panitia tidak berkewajiban memberikan hak-hak peserta (transport dan uang harian). Apabila Saudara memerlukan keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Subdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan PTK Pendidikan Menengah dengan nomor telp 021-57974108 atau saudari Sri Roswati (085280114773) pada jam kerja. Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih. stempel ptk dikmenj.png Direktur Pembinaan PTK Dikmen Drs. Purwadi Sutanto, M.Si NIP. 196104041985031003 Tembusan Yth: 1. Dirjen Pendidikan Menengah (sebagai laporan); 2. Kasubdit Program dan Evaluasi Dit.Pembinaan PTK Dikmen; 3. Kasubag Tata Usaha Dit. Pembinaan PTK Dikmen; 4. Yang Bersangkutan sebagai Undangan. Lampiran Surat Direktur Pembinaan PTK Dikmen Nomor : 7038/D5.1/LL/2013 Tanggal : 4 November 2013 
DAFTAR NAMA PESERTA REVIEW DAN DISEMINASI HASIL PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS KEPENGAWASANNYA  
1. Muhamad Ali Hasan, SH Dinas Pendidikan Kab. AcehTengah 2. Nurdin, S.Pd, M.A Dinas Pendidikan Kab. Aceh Timur 3. Drs. Ilyas Dinas Pendidikan Kab. Bireuen 4. Drs. M. Yusuf UmarDinas Pendidikan Kab. Bireuen 5. Dra. Darmalailasari, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Bireuen 6. Siti Zukhroh, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Asahan 7. Drs. Hartoyo D. Dinas Pendidikan Kab. Deli Serdang 8. Dra. Kasriana BR BarusDinas Pendidikan Kab. Karo 9. Dra. Prima Nelita, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Padang Pariaman 10.Drs. Muzzamil, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Padang 11. Drs. H. Jupen, M.Pd Dinas Pendidikan Kota Padang 12.Drs. H. Makmur, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Kampar 13.Drs. H. M. Suyanto, MH Dinas Pendidikan Kab.Kuantan Singingi 14. Dra. Mardiana, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Batanghari 15. Drs. Aldi Mawardi, M.Pd Dinas Pendidikan Kota Jambi 16. Hj. Nurmaini MY, M.Si Dinas Pendidikan Kota Jambi 17. Dra. Hj. Sumiati, M.Pd Dinas Pendidikan Kota Palembang 18. Dra. Joharnengsi, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Bengkulu Selatan 19. Dra. Hj. Erfiati, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Rejang Lebong 20. Drs. Warjito, MM Dinas Pendidikan Kab.Rejang Lebong 21. Elva Noviaanty, SH.,M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Rejang Lebong 22. Nuraini, S.Pd, MM Dinas Pendidikan Kab. Kab. Lampung 23. Dra. Ana Trihaswari,MM Dinas Pendidikan Kab.Pringsewu 24. Drs. Sukisno, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Pringsewu 25. Drs. S. Iskandar, M.Pd Dinas Pendidikan Kota Metro 26. Drs. Sarno HS Dinas Pendidikan Kab.Bangka 27. Eko Nugroho I, S.Pd. Fis Dinas Pendidikan Kab. Bangka Barat 28. Drs. Rachmad Dinas Pendidikan Kota Pangkal Pinang 29. Dra. Ermayati Dinas Pendidikan Kab. Karimun 30. Endang Susilawati, S.Pd, MM Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang 31. Dra. Yeyeh Rodiah,M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Bandung 32. Drs. Asep Jolly, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Bandung 33. Drs. Sulaeman Zuchdi, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Cianjur 34.Drs. Kulyadi, M.Si Dinas Pendidikan Kab. Cirebon 35. Dra. Titin Kustiningsih, MM.Pd Dinas Pendidikan Kab.Tasikmalaya 36. Nani Triani, S.Pd, M.Si Dinas Pendidikan Kota Bandung 37.Drs. Suharna, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Karanganyar 38. Drs. Teguh Wiyono, M.Pd, MT Dinas Pendidikan Kab. Pati 39. Saptono Nugrohadi Dinas Pendidikan Kota Salatiga 40. Sentot Widodo Dinas Pendidikan Kota Semarang 41. Dra. Giyarsih, S.Si, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Kulonprogo 42. Dra. Sri Rahayu, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Kulonprogo 43. Drs. Sudarmadi, M.Pd.Si Dinas Pendidikan Kab. Kulonprogo 44. Kendarti Satiti Dinas Pendidikan Kab.Kulonprogo 45. Mustakim, SS, M.Si Dinas Pendidikan Kab. Gresik 46. Drs. H. Suyono, MM Dinas Pendidikan Kab.Jombang 47. Drs. Sutikno, MM Dinas Pendidikan Kab. Trenggalek 48. Sumarso Dinas Pendidikan Kab.Pandeglang 49. Drs. I Nengah Suparsa Dinas Pendidikan Kab. Buleleng 50. Ketut Kamir Astika, S.Pd Dinas Pendidikan Kab. Buleleng 51.Made Saputra, S.Pd, M.Si Dinas Pendidikan Kab. Buleleng 52. Drs. Suaidin Dinas Pendidikan Kab. Dompu NTB 53. Ngatman, S.P, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Lombok Barat 54. Drs. Ihyaudin, M.Pd Dinas Pendidikan Kota Bima 55. H. Muhamad Iqbal,M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Bima 56. Sri. Mulyani, S.Pd, M.Si Dinas Pendidikan Kab. Flores Timur 57. Bronto Asmoro, S.Pd, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur 58. A. Rani, S.Pd, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Ketapang Kalimantan Barat 59. Drs. Edy Santoso, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Ketapang 60. Sri Rahayu Chandarawati, S.Pd, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Ketapang 61.Bejo, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Sintang 62.Jumakir, S.Pd, MM Dinas Pendidikan Kab. Barito Timur 63. Dra. Tati Sumiati Disdikpora Kota Palangkaraya Kota Palangkaraya 64. Suparlan, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Hulu Sungai Tengah 65. Dra. Herliyani, M.Pd Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru 66. Hj. Idar Baiti, M.Pd Dinas Pendidikan Kota Balikpapan 67. Tiyuni Astuti, S.Pd, M.Pd Dinas Pendidikan KotaBalikpapan 68. Dra. Riojati C. Klampung, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Kepulauan Sangihe 69. Berni. A. Tararis, S.Pd Dinas Pendidikan Kab. Kepulauan Sangihe 70. Dodi Supardi, S.Pd, M.Pkim Dinas Pendidikan Kab. Buol 71.Dra. Jumiati Anas, M.Si Dinas Pendidikan Kota Palu 72. Drs. Alimuddin R, M.Si Dinas Pendidikan Kab. Bantaeng 73. Drs. Sukardi Majah, M.Si Dinas Pendidikan Kab. Sidenreng Rappang 74. Lanuha, S.Pd, M.Si Dinas Pendidikan Kab. Sidenreng Rappang 75. Drs. Hj. Heriati, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Soppeng 76.Drs. Sultan, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Soppeng 77.H. Sabri, S.Pd, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Soppeng 78. Dra. Kasmawati, M.AP Dinas Pendidikan Kab. Takalar 79. Kamaruddin, S.Pd, M.Ap Dinas Pendidikan Kab. Takalar 80. Legiman, S.Pd.,M.Si Dinas Pendidikan Kab. Luwu 81.Asmuddin, S.Pd, M.Kes Dinas Pendidikan Kab. Bombana 82. La Ode Harwanto, S.Pd,M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Buton 83. La Sumai, S.Pd, M.Pd Dinas Pendidikan Kab.Buton 84.Dra. Adriana Junus Dinas Pendidikan Kota Kendari 85. Drs. La Baharafi, M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Wakatobi 86. I Nyoman Abdi, S.Pd., M.Pd Dinas Pendidikan Kab. Kolaka Timur 87. Dra. Hany Tanua, M.Pd Dinas Pendidikan Kota Gorontalo 88. Naziefatussiri Kau Dinas Pendidikan Kota Gorontalo 89. Drs. Sudirman, S.Pd,MM Dinas Pendidikan Kab.Mamuju 90. Patrisius Ruban, S.Pd Dinas Pendidikan Kab.Maluku Tenggara 91. Wilhelmina Kailola, S.Pd Dinas Pendidikan Kota Ambon 92. Ade RTH. Selamat, S.Pd Dinas Pendidikan Kab. Halmahera Selatan 93. Hamid Dori Dinas Pendidikan Kab.Halmahera Barat 94. Jamal Ishak, S.IPDinas Pendidikan Kab. Halmahera Selatan 95. Drs. H. Yofial Dinas Pendidikan Kota Ternate 96. Ir. Ruth MA Widianti, S.Pd Dinas Pendidikan Kab. Nabire  

DAFTAR NAMA PESERTA REVIEW DAN DISEMINASI HASIL PENULISAN BEST PRACTICE GURU DALAM TUGAS PEMBELAJARANNYA
 1. Nursimah, M.Pd SMAN 1 Meulaboh Kab. Aceh Barat 2. Tiopan Rahmat Siregar,S.Pd, M.Si SMAN 3 Kisaran Kab. Asahan 3. Saidi Antonius Simanjuntak, S.Kom SMKN 1 Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang 4. Drs. Nurdin SMKN 1 Brastagi Kab. Karo Sumatera Utara 5. Ronald Hervin Haloho SMKN 1 Pantai Cermin Kab. Serdang 6. Gelora Mulia Lubis, S.Pd, M.Si SMK Istiqlal Delitua Kota Medan 7. Ida Farida, S.Pd, M.Si SMAN 1 Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman 8. Dra Asnailis SMAN 1 Nan SabarisKab. Padang Pariaman 9. Misdawati, M.Pd SMAN 1 Nan Sabaris Kota Padang 10. Desmalinda, M.Pd SMAN 10 Padang Kota Padang 11. Drs. Andi Defrioka,M.Pd SMKN 1 Padang Kota Padang 12. Rina Agustin, SS SMAN 2 Tanah Laut Kab. Rokan Hilir 13. Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si, S.Pd SMA Xaverius 1 Kota Jambi 14. Sofyan, S.Pd, M.Pd SMAN 2 Kota Jambi Kota Jambi 15. Amelia Kurniate, S.Pd SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III 16. Neny Tryana, S.Pd SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III 17. Sri Agustina Setyaningsih, S.Pd SMAN 1 Indralaya Kab. Ogan Ilir 18.Ida Yulia, S.Pd SMAN 1 Indralaya Selatan Kab. Ogan Ilir 19. Edi Gumuntur, S.Pd, M.Pd SMAN 1 Rambang Kuang Kab. Ogan Ilir 20. Drs. H, slamet Cahyono, M.Pd SMAN 10 Palembang Kota Palembang 21. Dwi Putriyanti, S.Pd SMAN 1 Bengkulu Selatan Kab. Bengkulu Selatan 22. Juliandi Saputra, M.Pd SMAN 1 Bengkulu Selatan Kab. Bengkulu Selatan 23. Hariyantoni, M.Pd SMAN 1 Bengkulu Tengah Kab. Bengkulu Tengah 24. Asep Suparman, S.Pi, M.Pd SMKN 1 Curup Selatan Kab. Rejang Lebong 25. Drs. Marulloh, M.Ed SMAN 5 Bengkulu Kota Bengkulu 26. Ati Lasmanawati, M.Pd SMAN 1 Sungai Liat Kab. Bangka 27. Rosmiah, S.Pd SMAN 1 Pangkalpinang Kota Pangkal Pinang 28. Drs. Rusdani SMA Negeri 1 GEGESIK Kab. Cirebon 29. Amir Suhudin, SE,M.M.Pd SMA Kab. Karawang Jawa Barat 30. Dra. Wia Cuwiarsih SMAN 5 Karawang Kab. Karawang 31. Sudarmoyo, M.Pd SMAN 2 Kuningan Kab. Kuningan Jawa Barat 32. Mumuh, M.Pd SMAN 1 Sagaranten Kab. Sukabumi Jawa Barat 33. Yuniarto Triadi SMKN 2 Kota bogor Kota Bogor 34.Nunung Mariam, S.Pd, M.Pd SMAN 4 Kota Sukabumi 35. Sri Utari, S.Pd SMAN 1 Banjarnegara Kab. Banjarnegara 36. Adreas Sutrasno, S.Pd, M.Pd SMA Katolik St. Pius Blora Kab. Blora 37. Salpan, M.Pd SMAN 3 Cilacap Kab. Cilacap 38. Joko Sumarsono, S.Pd SMAN Mojogedang Kab. Karanganyar 39. Sri Sujarti, S.Pd, M.Pd SMAN 1 Kendal Kab. Kendal 40. Andi Prabowo SMK Bhakti Nusantara Kab. Kendal 41. Dra. Nugraeni Warsiningsih SMA Muhammadiyah 1 Klaten Kab. Klaten 42. Drs. Ponimin, M.Pd SMA Muhammadiyah 1 Klaten Kab. Klaten 43. Dra. Susiana Suryandari, M.Pd SMA Taruna Nusantara Kab. Magelang 44. Dra. Harini Susilowati SMAN 1 Bandongan Kab. Magelang 45. Setiyana, S.Pd, M.Eng SMAN 1 Bandongan Kab. Magelang 46. Dra. Puji Handayani SMAN 1 Muntilan Kab. Magelang 47. Dwi Ariyani, S.Pd SMAN 5 Magelang Kab. Magelang 48. Idha Nurhayati SMAN 1 Pati Kab. Pati 49. Aris Budi Riyanto, S.Pd SMKN 1 Ampelgading Pemalang Kab. Pemalang 50. Triawati Agusnila, S.Pd SMAN 1 Bobotsari Kab. Purbalingga 51. Ruswanto, S.Pd SMAN 1 Purbalingga Kab. Purbalingga 52. Farida Fahmalatif, M.Pd SMKN 1 Jambu Kab. Semarang 53. Rohmat Isnaini, S.Pd SMKN 1 Kedawung Kab. Sragen 54. Haryadi purnomo R, ST SMKN 2 Sukoharjo Kab. Sukoharjo 55. Rofi'un, S.Pd SMKN 1 Temanggung Kab. Temanggung 56. Ratnaningtiyas, SS SMAN 1 Kertek Kab. Wonosobo 57. Ameliasari Tauresia Kesuma, SE MAN Salatiga Kota Salatiga 58. Katarina Hermawati SMAN 1 Salatiga Kota Salatiga 59. Wiranto, S.Pd SMAN 1 Wonosegoro Kota Salatiga 60. Agung Cahyo T, SS, M.Pd SMAN 12 Semarang 61. Erni Restyani SMAN 12 Semarang 62. Galuh Wijayanti SMAN 12 Semarang 63. Nur Zamroni, S.Si SMAN 12 Semarang 64. Suyanto, M.Pd SMAN 4 Semarang 65. Drs. Ely Prihmono Suwarso Putro, M.Pd SMA Kristen 1 Surakarta 66. Dr. Rahayunungsih, M.Pd SMK Muhammadiyah 4 Surakarta 67. Wening Sukmanawati, S.Pd, M.Pd SMKN 2 Surakarta 68. Asep Indrayana, S.Pd, M.Pd SMKN 5 Surakarta 69. Suwarsono, MA SMAN 1 Sewon Kab. Bantul 70. Dwi Ermavianti, WS, S.Pd SMKN 1 Sewon Kab. Bantul 71. Nanik Yuniastuti SMKN 1 Saptosari Kab. Gunung Kidul 72. Heru Wahyudi, S.Pd., M.Eng., M.Pd.Si SMA Islam 3 Sleman Kab. Sleman 73. Eko Sunaryo, S.Pd SMAN 6 Yogyakarta 74. Ririn Wahyu Priyanti, S.Sos, M.Pd SMAN 6 Yogyakarta 75. Rudy Prakanto, S.Pd, M.Eng SMAN 6 Yogyakarta 76. Susanto , M.Pd SMAN 3 Bojonegoro Kab. Bojonegoro 77. Dra. Hj. Nanik Darlina, MM SMKN 2 Lumajang Kab. Lumajang 78. Septa Krisdiyanto, M.Pd SMKN 1 Wonoasri Kab. Madiun 79. Muh. Nahrowi B SMAN 2 Ngawi Kab. Ngawi 80. Hastini Ratna Dewi, S.Pd SMKN 8 Malang 81. Erwin Joko Suswanto, S.Pd SMAN 2 kota Mojokerto 82. Nurul Muchid, S.Pd, MM SMALB Tunas Mulya Kota Surabaya 83. Tatang Iskandar SMAN 1 Malingping Kab. Lebak 84. I Gede Eka Mahendra, S.Pd, M.Pd SMAN 1 Kuta 85. Baiq Desi Luthfiana, S.Pd SMAN 1 Praya Kab. Lombok Tengah 86. Drs. Hapazah, M.Pd SMAN 1 Praya Kab. Lombok Tengah 87. Baiq Sri Ayuda, M.Pd SMAN 1 Selong Kab. Lombok Timur 88. Nurhayadi, S.Pd SMAN 1 Selong Kab. Lombok Timur 89. Imaran, S.Pd SMAN 4 Kota Bima Kota Bima 90. Amir Machmud Wilarang, P.BAE SMKN 4 Kalabahi Kab. Alor 91. Yudi Hartadi, S.Sos SMAN 1 Sungai Kunyit Kab. Pontianak 92. Fatmawati SMAN 3 Pontianak Kota Pontianak 93. Elly Leo Fara, S.Pd SMAN 5 Pontianak Kota Pontianak 94. I Nengah Pariana, S.Pd, M.Pd SMKN 1 Tarakan 95. Sitti Tasniah SMAN 1 Eremerasa Kab. Bantaeng Sulawesi Selatan 96. Ansar, S.Pd SMAN 7 Bulukumba Kab. Bulukumba 97. Arafah, S.Pd, M.Pd SMAN 9 Bulukumba Kab. Bulukumba 98. A. Nirfah, S.Pd MA Allu Kab. Jeneponto Sulawesi Selatan 99. Drs. Muh. Tamrin, ST, MM SMA YPS Soroako Kab. Luwu Timur 100. Dra. Hj. Heriati, M.Pd SMAN 2 Watansoppeng Kab. Soppeng 101. Armin Amri, S.Pd, MM SMAN 21 Makassar 102. Drs. A.R. Subandi Latief, M.Si SMAN 21 Makassar 103. Drs. Anis Nur, M.Pd SMAN 9 Makassar 104. Abdul Kadir, S.Pd SMK Tunas Bangsa Makassar 


Sumber : http://juaralkg.blogspot.com/2013/11/pengumuman-finalis-lomba-penulisan-best.html

Sabtu, 09 November 2013

MUSTIKA ROHANA NUZULSARI dari SISWA SMA NEGERI 15 MEDAN SEBAGAI FINALIS LOMBA ARTIKEL FEKSI 2013

Suara handphone berbunyi dan dilihat dilayarnya, dengan nama PMustika menghubungi saya pada pukul 20.08 WIB. Dengan nada suara kecilnya, menyampaikan kabar bahwa dirinya di hubungi panitia Lomba Artikel FEKSI 2013, bahwa dirinya harus berangkat ke Jakarta pada hari senin, 11 November 2013 untuk presentasi artikel yang dibuatnya. MUSTIKA ROHANA NUZULSARI siswa kelas X-7 SMA Negeri 15 Medan, berhasil bersaing dengan 274 naskah artikel yang dikirim pesertanya di seluruh Indonesia.


Kegiatan lomba artikel ini atas kerjasama antara SPS dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang berlangsung sudah lama bersamaan dengan lomba debat antar SMA/K/MA di seluruh regional yang ada. Panggilan Mustika Rohana Nuzulsari ialah TIKA, akan berangkat pada hari senin setelah subuh bersama guru dan siswa SMA Negeri 3 Medan yang berhasil menjuarai lomba debatnya. 

Lebih detail peserta dinalis Lomba artikel Feksi 2013 dapat dilihat dibawah ini.

NAMA PESERTA ASAL SEKOLAH JUDUL ARTIKEL
Patricia Laras Citra Adiwijaya SMAN 2 Surabaya Potensi Fesyen Indonesia Untuk Kiblat Dunia
Syaskiah Rizky Hernanda SMAN 2 Surabaya Bangga Produk Indonesia atau Merk Indonesia
One Media Hapinesa SMAN 2 Surabaya Ekonomi Kreatif dalam Pemberdayaan Anak Jalanan dan Gelandangan Pengemis
Teguh Andi Raharjo SMAN 2 Surabaya Musisi Jalanan untuk Industri Musik Indonesa
Muhamad Nizar Rahman SMAN 1 Yogjakarta Kreatif Dalam Permainan Interaktif
Liza Setya Eka Hasul SMAN 15 Surabaya Entrepreneur itu Kreatif
Raras Diva Pradipta SMAN 2 Sumatera Selatan Indonesia Butuh Aksi Realistis, Bukan Omongan Dramatis
Marcia Ersalina SMAN 2 Surabaya Festival Seni Sebagai Pendorong Perekonomian
Kadek Hendra Darmawan SMAN 4 Denpasar Endek Bali, Sebagai Produk Berbasis Budaya Lokal dalam Meningkatkan Potensi Industri Ekonomi Kreatif
Mustika Rohana Nuzulsari SMAN 15 Medan Perpaduan Jengkol dan Batik Sebagai Produk Keunggulan Indonesia


Semoga duta SMA Negeri 15 Medan dan Sumatera Utara ini berhasil menjadi Juara dan membawa Tropy dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia. 

Semoga pembinaan siswa terus berlangsung sehingga generasi selanjutnya menjadi lebih baik.

MOTTO KIR SMA NEGERI 15 MEDAN

BERKOMPETISI DI DALAM BIASA. BERKOMPETISI DI LUAR? LUAR BIASA!
Cerdas, Kreatif, Inovatif (•̯͡⌣•̯͡)

Sumber : http://feksi.wordpress.com/

Jumat, 08 November 2013

MENARIKNYA LOMBA PENELITIAN BELIA SUMATERA UTARA (LPBSU) TAHUN 2013

Keramian terutama di Balai Citra, Tama dan Rama Hotel Tiara yang berada di Jalan Cut Meutia No. 1 Medan di lantai II sangat ramai oleh siswa SMP dan SMA. Keramaian ini karena siswa-siswa di pagi hari sangat disibukan dengan menempel poster sebagai syarat mengikuti babak selanjutnya dalam Lomba Penelitian Belia Sumatera Utara (LPBSU) Tahun 2013. Beberapa sekolah yang selalu ikut tetap meramaikan kegiatan ini apalagi beberapa sekolah yang pertama sekali mengikuti lomba penelitian ini bagi siswa yang berusia 14-18 tahun atau SMP-SMA.

Beberapa sekolah yang ikut seperti SMA Harapan 1 Medan, SMP-SMA Chandara Kusuma, SMA Methodits dan SMA Santho Thomas Medan, SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, SMA Sultan Iskandar Muda, SMA Terpadu Al Ulum, SMA CTF, SMA DEL, SMA Plus Matauli, SMP Negeri 1 Tebing Tinggi dan beberapa sekolah lagi yang mengikuti lomba ini. Persaingan sangat terasa dari kehadiran siswa di sekolah sampai pada seleksi poster dan sebelum presentasi di depan juri. 

Penelitian ini dibagi menjadi bidang Matematika-Fisika-Komputer, Life Science, Enviromen Science. Kegiatan ini merupakan tahun ke 3 pelaksanaan ini diselenggarakan di tingkat Sumatera Utara dengan beberapa lembaga seperti Planet HijauBiotek, Surya University, dan CYS. Bagi yang juara akan dikirim mewakili Sumatera Utara untuk bersaing di Yogyakarta pada bulan november 2013. Jika berhasil untuk tingkat nasional maka siswa akan memasuki karantina untuk dipersiapkan lomba di tingkat internasional.

Menariknya lomba ini ialah banyak ide-ide baru yang unik, relevan, logis dan sebagainya sehingga layak untuk mendapatkan medali emas, perak, perunggu serta penghargaan khusus. Contoh penelitian yang menarik di bidang Enviromen Science dan mendapatkan emas yaitu Parfum dari kotoran kerbau siswa dari SMA Negeri 3 Medan. Mendali perak dari SMA Sultan Iskandar Muda yang meneliti tentang biogas yang berasal dari enceng gondok. Selain itu banyak juga beberapa karya hasil penelitian mendapatkan mendali di beberapa kategori yang ada. Ada juga siswa SMP membahas tentang tas anti maling dan mendapatkan mendali perak.

Seperti siswa dari SMA Negeri 1 Medan yang meneliti tentang 3G Hologram yang mendapatkan award for IT. Sedangkan dari SMA Harapan 1 Medan tentang Pemanfaatan Solar System sebagai Pengoperasian Traffic Light tidak mendapatkan mendali atau penghargaan. Namun yang banyak memborong prestasi ini ialah dari SMP-SMA Chandra Kusuma Deli Serdang dan SMA DEL Samosir.

Semoga penelitian ini akan semakin menarik kedepannya khususnya bagi siswa yang berusia 14-18 tahun atau SMP-SMA yang dapat mengikutinya. Apalagi penemu-penemu baru akan lahir dari kompetisi ini sehingga Inovasi untuk kemajuan Indonesia akan terus terwujud. 

Menarik bagi pembimbing untuk melakukan terbaik bagi siswanya untuk menjadi juara dengan hasil temuannya. Sedangkan untuk siswa sangat menarik karena apa yang ditemukan apa yang ada disekitarnya dan dilakukan pada usia yang relatif muda. Hari ini yang belia harus menyiapkan diri menuju masa depannya. Maka bangunlah saat ini untuk masa akan datang.


Catatan Perjalanan LPBSU Tahun 2013 dari Pembimbing
Terima kasih



MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (MPG)

Model pembelajaran diartikan sebagai suatu rencana pembelajaran yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dimana dalam pola tersebut kegiatan guru, siswa, sumber belajar yang digunakan di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada siswa (Depdikbud, 1993). Joyce dan Weil (1986) mendefinisikan model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran baik secara tatap muka di dalam kelas atau dalam bentuk pertemuan dan materi pembelajaran meliputi buku-buku, film, tape, program-program media komputer serta kurikulum. Setiap model pembelajaran memandu bagaimana pembelajar mendesain pembelajaran serta membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar. 

Secara defenisi Joyce dan Weil (1990) bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar kelasnya. Dengan demikian baha model pembelajaran berfungsi membantu siswa mempermudah memperoleh informasi, gagasan, ketrampilan, nilai-nilai, cara berfikir dan pengertian yang diwujudkan dalam perubahan prilaku belalajar siswa. Untuk jangka sebenarnya pembelajaran harus menciptakan iklim yang memungkinkan siswa meningkankan kemampuan belajar yang lebih mudah dan efektif pada masa depan.

    Menurut Joyce, Weil (2009) mengelompokan model pembelajaran kedalam 4 (empat) bagian yang memilki orientasi pada sikap manusia dan bagaimana siswa belajar. Kelompok tersebut adalah: (a) Model Pembelajaran Memproses Informasi (the information-processing family); (b) Model Pembelajaran Sosial (the social family); (c) Model Pembelajaran Personal (the personal family); (d) Model Pembelajaran Sistem Prilaku (the behavioral system family).
    Joyce dan Weil (2009) mengemukakan bahwa setiap model pembelajaran memiliki 4 (empat) konsep yang digunakan untuk menggambarkan pengoperasian dari tiap-tiap model pembelajaran. Keempat konsep tersebut terdiri dari sintaks (syntax), sistem sosial (system social), prinsip-prinsip mereaksi (principles of reaction) dan sistem penunjang (support system). Sintaks merupakan karakteristik berupa rentetan atau tahapan perbuatan kegiatan guru dan siswa dalam peristiwa belajar. Sistem sosial menggambarkan peranan dan hubungan antara guru dan siswa serta norma-norma yang mengikat mereka di kelas. Prinsip-prinsip mereaksi, menggambarkan bagaimana guru menghargai (to regard) dan merespon siswa. Sistem Penunjang merupakan sistem tertentu yang diprasyaratkan untuk berhasilnya pelaksanaan suatu model pembelajaran, dapat berupa sesuatu yang berada dibalik keterampilan manusia dan kapasitas serta teknik-teknik pemudahan untuk siswa dalam pembelajaran.
Model pembelajaran mempunyai 4 (empat) ciri khusus yang tidak memiliki oleh strategi atau metode tertentu, yaitu (1) rasional teoritik yang logis disusun oleh perancangnya; (2) tujuan pembelajaran yang akan dicapai; (3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil; (4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran, pola, urutan (sintaks) dan sifat lingkungan belajar.
    Selanjutnya Joyce dan Weil (2009) juga menjelaskan bahwa setiap model pembelajaran mempunyai dampat pembelajaran dan dampak pengiring. Dampak pembelajaran ialah  hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan siswa pada tujuan-tujuan yang diharapkan, sedangkan dampak pengiting adalah hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang langsung oleh siswa tanpa pengarahan langsung.
    Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning Model) pertama kali diperkenalkan oleh Osborne dan Cosgrove dalam Sutarman dan Swasono, (2003). Menurut Osborno dan Wittrock pembelajaran generatif merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang.
    Menurut Wittrock (1991) “The generative model  is a model of teaching of comprehension and the learning of the types of relations that learners must construct between stored knowledge, memories of experience, and new information for comprehension to occur.  Model Pembelajaran Generatif memiliki landasan teoritik yang berakar pada teori-teori belajar konstruktivis mengenai belajar dan pembelajaran. Butir-butir penting dari pandangan belajar menurut teori konstruktivis ini menurut Nur (2000) dan Katu (1995) di antaranya.
-    Menekankan bahwa perubahan kognitif hanya bisa terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami inforamasi-informasi baru.
-    Seseorang belajar jika dia bekerja dalam zona perkembangan terdekat, yaitu daerah perkembangan sedikit di atas satu tingkat perkembangannya saat ini. Seseorang belajar konsep paling baik apabila konsep itu berada dalam zona tersebut. Seseorang bekerja pada zona perkembangan terdekatnya jika mereka terlibat dalam tugas yang tidak dapat mereka selesaikan sendiri, tetapi dapat menyelesaikannya jika dibantu sedikit dari teman sebaya atau orang dewasa.
-    Penekanan pada prinsip Scaffolding, yaitu pemberian dukungan tahap demi tahap untuk belajar dan pemecahan masalah. Dukungan itu sifatnya lebih terstruktur pada tahap awal, dan kemudian secara bertahap mengalihkan tanggung jawab belajar tersebut kepada siswa untuk bekerja atas arahan dari mereka sendiri. Jadi, siswa sebaiknya lansung saja diberikan tugas kompleks, sulit, dan realistik kemudian dibantu menyelesaikan tugas kompleks tersebut dengan menerapkan scaffolding.
-    Lebih menekankan pada pengajaran top-down daripada bottom-up. Top-down berarti langsung mulai dari masalah-masalah kompleks, utuh, dan autentik untuk dipecahkan. Dalam proses pemecahan masalah tersebut, mahasiswa mempelajari keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah kompleks tadi dengan bantuan guru atau teman sebaya yang lebih mampu.
-    Menganut asumsi sentral bahwa belajar itu ditemukan. Meskipun jika kita menyampaikan informasi, tetapi mereka harus melakukan operasi mental atau kerja otak atas informasi tersebut untuk membuat informasi itu masuk ke dalam pemahaman mereka.
-    Menganut visi siswa ideal, yaitu seorang siswa yang dapat memiliki kemampuan pengaturan diri sendiri dalam belajar.
-    Menganggap bahwa jika seseorang memiliki strategi belajar yang efektif dan motivasi, serta tekun menerapkan strategi itu sampai suatu tugas terselesaikan demi kepuasan mereka sendiri, maka kemungkinan sekali mereka adalah pelajar yang efektif dan memiliki motivasi abadi dalam belajar.
-    Sejumlah penelitian (Slavin, 1997) yang menunjukkan pengaruh positif pendekatan-pendekatan konstruktivis yang melandasi pembelajaran generatif terhadap variabel-variabel hasil belajar tradisional, diantaranya adalah : dalam bidang matematika (Carpenter dan Fennema, 1992), bidang sains (Neale, Smith, dan Johnson, 1992), membaca (Duffi dan Rochler, 1986), menulis (Bereiter dan Scardamalia, 1987). Penelitian Knapp (1995) menemukan suatu hubungan positif pendekatan-pendekatan konstruktivis dengan hasil belajar.
    Tahapan  pembelajaran generatif terdiri dari atas 4 (empat) tahap yang dapat dilihat dalam skema di bawah ini:






Gambar 1 : Model Pembelajaran Generatif (Sutarman dan Swasono, 2003)
    Menurut Osborne dan Cosgrove dalam Sutarman dan Swasono (2003) bahwa tahapan penerapan Model Pembelajaran Generatif ini dapat dijabarkan dalam tahapan-tahapan dibawah ini :
-    Tahapan Pendahuluan/Ekplorasi
Tahapan ekplorasi ini guru membimbing siswa untuk melakukan ekplorasi terhadap pengetahuan, ide, atau konsepsi awal yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran pada tingkatan kelas sebelumnya. Untuk melakukan ekplorasi diberikan stimulus berupa aktivitas/ tugas-tugas seperti penelusuran terhadap suatu permasalahan yang dapat menunjukan data atau fakta yang terkait dengan konsepsi yang akan dipelajari. Dengan kondisi yang demikian, pada akhirnya diharapkan muncul pertanyaan pada disi siswa, mengapa hal itu terjadi dan selanjutnya mengajak dan mendorong siswa untuk berdiskusi tentang fakta atau gejala yang baru diselidiki atau amati. Guru mengantarkan proses diskusi guna mengidentifikasi konsepsi siswa yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi rumusan, dugaan dan hipotesis.
-    Tahapan Pemfokusan
Pada tahap pemfokusan siswa melakukan pengujian hipotesis melalui kegiatan  laboratorium atau dalam model pembelajaran yang lain. Guru sebagai fasilitator yang menyangkut kebutuhan sumber, memberi bimbingan dan arahan, dengan demikian para siswa dapat melakukan proses ilmiah. Tugas yang diberikan dalam pembelajaran sedemikian rupa hingga memberi peluang dan merangsang siswa untuk menguji hipotesisnya dengan caranya sendiri. Tugas-tugas pembelajaran yang disusun/dibuat guru hendaknya tidak seratus persen merupakan petunjuk atau langkah kerja, tetapi tugas-tugas haruslah memberikan kemungkinan siswa beraktivitas sesuai caranya sendiri atau cara yang diinginkan. Penyelesaian tugas dilakukan secara berkelompok yang terdiri atas 2 sampai dengan 4 siswa sehingga siswa dapat berlatih untuk meningkatkan sikap seperti ilmuwan. Misalnya pada aspek kerjasama dengan sesama teman sejawat, mebantu dalam kerja kelompok, menghargai pendapat teman, tukar pengalaman (sharing idea) dan keberanian bertanya.
-    Tahapan Tantangan
Tahapan tantangan disebut juga tahap pengenalan konsep. Setelah siswa memperoleh data, selanjutnya menyimpulkan dan menulis dalam lembar kerja. Siswa mempresentasikan temuaanya melalui diskusi kelas. Melalui diskusi kelas akan terjadi proses tukar pengalaman diantara siswa. Dalam tahap ini siswa berlatih untuk mengeluarkan ide, kritik, berdebat, menghargai pendapat teman dan menghargai adanya perbedaan diantara pendapat teman. Pada akhir diskusi siswa memperoleh kesimpulan dan pemantapan konsep yang benar dengan proses kognitif yaitu terjadinya proses mental yang disebut asimilasi dan akomodasi. Proses asimilasi apabila konsepsi siswa sesuai dengan konsep benar menurut data eksperimen terjadi proses akomodasi apabila konsepsi siswa sesuai dengan data empiris. Pada tahap ini pula sebaiknya guru memberikan pemantapan konsep dan latihan soal agar siswa memahami secara mantap konsep tersebut. Pemberian soal dari yang mudah menuju paling sulit agar motivasi tidak menurun.
-    Tahapan Penerapan Konsep
Tahap keempat siswa diajak untuk memecahkan masalah dengan menggunakan konsep barunya dan konsep benar dalam situasi baru yang berkaitan dengan hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini pemberian soal-soal latihan diberikan lebih banyak agar lebih memahami konsep (isi pembelajaran) secara mendalam dan bermakna. Pada akhirnya konsep yang dipelajari siswa akan masuk ke memori jangka panjang sehingga tingkat retensi siswa semakin baik.
    Sedangkan langkah-langkah atau tahapan Model Pembelajaran Generatif menurut Katu (1995), terdiri atas 5 tahap dengan penjelasan sebagai berikut :
-    Tahap Pengingatan
Pada tahap awal ini, guru menuliskan topik dan melibatkan siswa dalam diskusi yang bertujuan untuk menggali pemahaman mereka tentang topik yang akan dibahas. Mereka diajak untuk mengungkapkan pemahaman dan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan topik tersebut. Mereka diminta mengomentari pendapat teman sekelas dan membandingkannya dengan pendapat sendiri. Tujuan dari tahap pengingatan ini adalah untuk menarik perhatian siswa terhadap pokok yang sedang dibahas, membuat pemahaman mereka menjadi eksplisit, dan sadar akan variasi pendapat di antara mereka sendiri. Untuk membuat suasana menjadi kondusif, guru diharapkan tidak akan menilai mana pendapat yang “salah” dan mana yang “benar”. Yang perlu dilakukan adalah membuat mereka berani mengemukakan pendapatnya tanpa takut disalahkan. Sebaiknya pertanyaan yang diajukan guru adalah pertanyaan terbuka.
-    Tahap Tantangan dan Konfrontasi
Setelah guru mengetahui pandangan sebagian siswanya, guru mengajak mereka untuk mengemukakan fenomena atau gejala-gejala yang diperkirakan muncul dari suatu peristiwa yang akan didemonstrasikan kemudian. Mereka diminta mengemukakan alasan untuk mendukung dugaan mereka. Mereka juga diajak untuk menanggapi pendapat teman satu kelas mereka yang berbeda dari pendapat sendiri. Guru diharapkan untuk mencatat dan mengelompokkan dugaan dan penjelasan yang muncul di papan tulis. Secara sadar guru mempertentangkan pendapat-pendapat yang berbeda itu. Setelah itu guru melaksanakan demonstrasi dan meminta siswa untuk mengamati dengan seksama gejala yang muncul. Guru perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencerna apa yang mereka amati, akan merasa terganggu dan mengalami konflik kognitif dalam pikirannya. Setelah itu barulah guru menayakan apakah gejala yang mereka amati itu sesuai atau tidak dengan pikiran mereka. Dengan menggunakan cara dialog yang timbal balik dan saling melengkapi, diharapkan mereka dapat menemukan jawaban atas gejala yang mereka amati. Dalam hal ini guru menyiapkan perangkat demonstrasi, tampilan gambar, atau grafik yang dapat membantu siswa menemukan alternatif jawaban atas gejala yang diamati.
-    Tahap Reorganisasi Kerangka Kerja Konsep
Pada tahap ini guru membantu siswa dengan mengusulkan alternatif tafsiran dan menunjukkan bahwa pandangan yang dia sampaikan dapat menjelaskan secara koheren gejala yang mereka amati. Siswa diberikan beberapa persoalan sejenis dan menyarankan mereka menjawabnya dengan pandangan alternatif yang diusulkan guru. Diharapkan mereka akan merasakan bahwa pandangan baru dari guru tersebut mudah dimengerti, masuk akal, dan berhasil dalam menjawab berbagai persoalan. Diharapkan guru mulai mereorganisasi kerangka berpikir mereka dengan melakukan perubahan struktur dan hubungan antar konsep-konsep. Proses reorganisasi ini tentu membutuhkan waktu.
-    Tahap Penerapan Konsep
Pada tahap ini, guru memberikan berbagai persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa dengan kerangka konsep yang telah mengalami rekonstruksi. Maksudnya adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan/ keterampilan baru mereka pada situasi dan kondisi yang baru. Keberhasilan mereka menerapkan pengetahuan dalam situasi baru akan membuat para siswa makin yakin akan keunggulan kerangka kerja konseptual mereka yang sudah direorganisasi. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menguatkan hubungan antar konsep di dalam kerangka berpikir yang baru mengalami reprganisasi.
-    Tahap Menilai Kembali
Dalam suatu diskusi, guru mengajak siswanya dalam menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah mereka dapatkan.
    Model Pembelajaran Generatif sebagai proses membangun pengetahuan atau suatu pemahaman pribadi bagaimana ide baru berkait dengan konsep belajar. Pikiran, atau otak, bukanlah suatu informasi yang pasif. Sebagai gantinya, aktif membangun penafsiran informasi sendiri dan menarik kesimpulan. Pembelajaran melibatkan aktivitas mental-pemikiran. Sebagai contoh, berkenaan dengan pembacaan suatu buku teks atau menutupi dengan kertas, tanpa konstruksi hubungan yang aktif antara bagian-bagian dari suatu teks, atau antara teks dan pengetahuan pribadi, siswa akan mengabaikan kata-kata itu dan ingin tahu apa yang telah yang dibaca. Selanjutnya selesai pembacaan terdapat catatan/kertas, halaman atau paragraf.
Aktivitas mental tentang Model Pembelajaran Generatif nampak seperti suatu fungsi memori. Wittrock (1991) menyatakan bahwa Model Pembelajaran Generatif berlangsung memori jangka pendek sebagai dasar pengetahuan, atau memori jangka panjang. Pada hakekatnya bahwa jika individu menyediakan suatu rangkaian untuk membangun pengetahuan baru, menyangkut  pengetahuan ke dalam struktur yang ada akan lebih efektif. Guru merangsang yang didasarkan atas argumentasi, peran guru harus membantu para siswa menghasilkan rangkaian itu, atau bantuan berhubungan dengan gagasan baru satu sama lain dan pengetahuan utama.

Sumber :
Joyce, Bruce., Marsha Weil., Emily Calhoun. 2009. Models of Teaching: Model-model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryani, Lily. 2009. ”Penerapan Model Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IA-2 SMAN 7 Malang”. Skripsi. Malang: Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.
Sutarman dan Swasono, P. 2003. ”Implementasi Pembelajaran Generatif Berbasis Konstruktivisme sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas III pada Bidang Fisika di SLTP 17 Malang”. Jurnal. Malang: Lemlit-UM.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.