Rabu, 30 Oktober 2013

REGISTRASI PENDUDUK






Penduduk merupakan orang-orang yang menempati suatu wilayah yang bersifat menetap. Penduduk dapat diketahui dengan menghitung penduduk dan aspek kependudukannya dengan beberapa cara dilakukan. Sensus penduduk, Registrasi dan Survei.

Penduduk di suatu wilayah harus selalu melakukan registrasi tentang peristiwa kependudukan seperti kelahiran, kematian, menikah, migrasi dan lain-lain. Registrasi dibutuhkan karena data ini lebih unggul karena berdasarkan data yang masuk di Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil di tingkat Kabupaten/Kota terutama data kelahiran dan kematian. Selain itu registrasi menikah dapat dilakukan di kantor KUA. Sedangkan migrasi (perpindahan) dapat dilakukan pencatatan di kantor imigrasi sehingga terdata penduduk yang keluar dan masuk dan yang melakukan proses perpindahan kependudukan.

Registrasi ini jika terkumpul, diolah dan dianalisa dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan perencanaan pembangunan. Begitu juga, dengan registrasi data lebih rinci, detail dan terkini akan diperoleh. Misalnya untuk pendataan ulang Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang saat ini bermasalah di setiap daerah. Faktor ini mungkin bisa terjadi karena registrasi yang ada tak pernah dilakukan ataupun dikelola oleh pengumpul data. Seandainya ini dilakukan maka DPT saat ini tidak bermasalah sampai berlarut. Hal ini terjadi masalah data dari Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum yang tidak sikron. Kalau data berdasarkan data sensus dan data tersebut dilaksanakan jauh dari pelaksanaan sensus maka kemungkinan data itu sudah mengalami perubahan. Untuk itu registrasi ini sangat penting dilakukan yang dikelola oleh Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil yang berkoordinasi dengan kecamatan, kelurahan sampai di tingkat RT dalam pengambilan data secara rutin. 

Kalau registrasi ini berjalan maka betapa mudahnya dalam pengumpulan DPT atau melakukan perencanaan pembangunan yang berdasarkan aspek kependudukan. Oleh karena itu registrasi dilakukan secara kontiniu sehingga data terus benar dan tepat untuk digunakan



Sumber : http://www.bps.go.id/

Senin, 28 Oktober 2013

PEMENANG OLIMPIADE PENELITIAN SISWA INDONESIA (OPSI) TAHUN 2013


Penelitian yang ditanamkan sejak dini pada diri siswa di Indonesia akan memberikan pengaruh pada kualitas kreativitas diri siswa untuk masa depannya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) pada Tahun 2013 di Jakarta. Penyelenggaraan ini sudah berlangsung sejak tahun 2011. Sistem kompteisinya juga berbeda dengan Olimpiade Sains Nasional (OSN),  Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni Siswa Indonesia (FLS2N) berbeda dalam penjaringan siswanya. Kalau OSN, O2SN, dan FLS2N berlangsung dari seleksi tingkat kabupaten/kota dan propinsi sampai nasional dan pemenang akan dilatih untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional. Sedangkan untuk OPSI seleksinya langsung ditingkat nasional dengan mengirimkan karyanya secara langsung oleh peserta tanpa mewakili seleksi kabupaten/kota dan propinsi.

Disinilah menariknya kompetisi ini dibandingkan yang lain. OPSI untuk tahun ini diselenggarakan dari tanggal 21-27 Oktober 2013 di Jakarta di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dari seleksi yang dilakukan selama penyelenggaraan ini dengan berbagai tahapan seperti seleksi berkas, presentasi hingga seleksi poster sebagai rangkaian kegiatan OPSI ini di Jakarta. Dari berlangsungnya kegiatan ini pada hari akhir kegiatan diumumkan pemenangnya.


Pengumuman pemenang pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Tahun 2013 dapat dilihat di bawah ini
Pemenang Bidang Sains Dasar  
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/sites/default/files/Daftar%20Pemenang%20OPSI%20-%20Sains%20Dasar.jpg
Pemenang Bidang Sains Terapan
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/sites/default/files/Daftar%20Pemenang%20OPSI%20-%20Sains%20Terapan.jpg
Pemenang Bidang IPS Humaniora
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/sites/default/files/Daftar%20Pemenang%20OPSI%20-%20IPS%20Humaniora.jpg

Dari rangkaian kegiatan tersebut, semoga dari semua propinsi dapat mengirimkan karyanya, karena tidak semua dari propinsi yang ada tidak dapat mengirimkan pesertanya karena tidak fokus pada pembinaan lomba seperti ini. Semoga guru dan siswa dapat membangkitkan penelitian sejak dini agar menjadi siswa yang berkualitas berdasarkan tingkat perkembangannya.

Sumber :
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/node/1812
http://www.kemdikbud.go.id/berita/1802.html

Sabtu, 26 Oktober 2013

SAYA KALAH LAGI !!!

Pengumuman yang dipercepat satu hari sebelumnya membuat kaget jantung ini setelah membuka situs dari panitia. Kenapa kaget karena pengumuman tidak tercantum nama saya dan yang tercantum 2 siswa saya yang masuk grand final dan merupakan 2 sekolah yang berbeda yang saya bimbing untuk mengikuti lomba tersebut. Lomba ini diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (balitbang) Pemerintah Kota Medan dalam rangka hari teknologi nasional tahun 2013. Lomba berbentuk lomba karya tulis ilmiah (LKTI). Lomba ini berhadian Rp. 99.750.000 (sembilan puluh sembilan jutan tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) untuk 3 kategori yaitu siswa SMA/K/MA, Mahasiswa dan Umum.

Pengumuman itu dapat dilihat di :
http://balitbang.pemkomedan.go.id/berita-79-peserta-yang-masuk-grand-final-perlombaan-karya-tulis-ilmiah-tahun-2013.html
Balitbang Kota Medan

Kecewaan ada pada diri ini karena tidak masuk 5 besar untuk grand final, namun yang menjadi kebahagian karena 2 siswa atas nama Muhammad Fachmi (SMA Harapan 1 Medan) dan Denis Muba Pandapotan Simanihuruk (SMA Negeri 15 Medan) merupakan 2 siswa binaan dalam kelompok ilmiah remaja (KIR). Sedangkan 2 siswa lagi tidak masuk ke babak selanjutnya karena berdasarkan penilaian juri belum diberi kesempatan untuk presentasi untuk tahun ini. Dari berbagai sisi memang masih banyak kekurangan dari 2 karya siswa ini termasuk dari yang lainnya.
Siswa yang kalah sangat sedih karena tidak masuk dan rasa penyesalannya tinggi, padahal untuk kategori mahasiswa, abang siswa binaan saya masuk menjadi 5 besar. Namun untuk memotivasinya agar dapat ikut pada lomba kesempatan lainnya. Saya juga dalam beberapa bulan ini semenjak bulan Juni sampai Oktober 2013 ini, sudah beberapa lomba diikuti namun saya kalah lagi untuk masuk babak selanjutnya. Semuanya tragis karena pada lomba sebelumnya pada bulan juni 2013 dan diumumkan pada akhir Juli 2013 saya hanya diperingkat 15 dari 143 orang seluruh Indonesia dalam LKTI Guru dalam keselamatan jalan oleh Kemhub Direktorat Perhubungan Darat. Selanjutnya lomba lainnya termasuk dalam lomba blog dan lainnya.

Beberapa siswa bimbingan juga tak masuk babak selanjutnya dalam beberapa komptisi yang diikuti. Sedih rasayanya saya kalah lagi, bukan siswa yang kalah, saya juga dapat kalah. Kalah bagi saya juga menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik lagi dalam berkarya dalam lomba karya tulis selanjutnya. Sedih namun bercampur gembira karena kalah dalam diri ini tapi gembira siswa saya yang masuk.

Pernah berfikir, apakah saya seperti Mourinho Mantan Pelatih Porto FC, Inter Milan, dan Real Madrid yang sukses melatih menjadi tim juara namun Mou yang menyebut namanya The Special One tidak sukses di klub besar sebagai pemain profesional. Apakah diri ini seperti itu juga? Jawaban ada pada diri saya, karena selama ini juga kalau lomba jarang sukses namun beberapa siswa binaan pernah meraih sukses besar sebagai juara-juara di tingkat kota Medan, Propinsi Sumatera Utara dan Nasional.

Kekalahan ini akan membuat jiwa ini harus menjadi besar, rendah diri, dan nilai olimpis terus di bangun agar sebagai pembimbing tidak dilihat "loyo" oleh siswa. Maka jadilah tauldan bagi siswa kita dalam berlomba walau kita merasakan selalu kalah dalam berlomba.

Kamis, 24 Oktober 2013

PESERTA GRAND FINAL LKTI BALITBANG KOTA MEDAN TAHUN 2013


Setelah sekian lama menunggu pengumuman, ternyata karyaku tidak masuk grand final LKTI Balitbang Kota Medan Tahun 2013. Yang masuk malah siswa-siswaku yang dibimbing di 2 sekolah yang berbeda yaitu M. Fachmi (SMA Harapan 1 Medan) dan Denis Muba Pandapotan Simanihuruk (SMA Negeri 15 Medan). 

Tapi itulah lomba, namun ada kategori umum judul karyanya juga menjadi judul karya tulis siswa binaan di SMA Harapan untuk mengikuti Lomba Penelitian Belia Sumatera Utara (LPBSU) Tahun 2013 yang akan dikirimkan pada 25 Oktober 2013 yang diselenggarakan pada tahun ini di Hotel Tiara Medan.

Untuk lebih detail dapat dilihat di

http://balitbang.pemkomedan.go.id/berita-55-peserta-yang-masuk-grand-final--perlombaan-karya-tulis-ilmiah-tahun-.html

Senin, 21 Oktober 2013

Ingat, 13.466 Pulau di Indonesia Lho



Luasnya wilayah Indonesia dari data-data yang ada di buku atau beberapa sumber terdapat kesalahan data. Ada yang menyatakan berjumlah lebih dari 17 ribu pulau, ada juga yang berjumlah 13 ribu pulau. Bahkan data dari Kementerian Dalam Negeri RI tahun 2004 dan juga tertulis di wikipedia berjumlah 17.504 pulau. Saat ini Badan Informasi Geospasial (BIG) yang mempunyai hak untuk mengeluarkan data-data terkait dengan keruangan (spasial) wilayah Indonesia. Badan Informasi Geospasial merupakan pengganti dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) sesuai Undang-undang Informasi Geospasial nomor 4 Tahun 2011. Badan ini mempunyai kekuatan hukum dan menjadi dasar dalam menentukan wilayah sesuai keruangan Indonesia, berdasarkan data dan survei yang dilakukannya di lapangan. 

Badan/instansi/lembaga harus berpijak pada peta dasar yang dikeluarkan oleh BIG. Sedangkan yang lain dapat mengembangkannya sesuai data aslinya dari BIG sehingga keakuratan data dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan undang-undang nomor 4 tahun 2011 tersebut. Sesuai data yang dilansir oleh BIG tentang jumlah pulau di Indonesia sampai saat ini yang diberikan nama secara resmi dan memenuhi kriteria sebagai pulau, terdapat 13.466 pulau dan bukan 17.508 pulau.
Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi (Timnas PNR) pada 2007-2010 telah diinventarisasi dan dibakukan nama serta koordinat petanya oleh BIG. Data pulau terbaru dimasukkan ke dalam Data Kewilayahan Referensi Tunggal Geospasial yang memuat peta garis pantai Indonesia dan jumlah yang dibakukan. Selain itu BIG telah melaporkan data itu ke United Nations Group of Expert on Geograpichal Names (UNGEGN).

Faktor jumlah tersebut dipengarhui adanya pulau yang sudah tenggelam dan perbedaan kriteria status pulau dari pemetaan terdahulu dan saat ini. BIG sendiri, lanjut dia, kini mengacu pada kriteria pulau yang diakui PBB. Pada Pasal 121 Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional Tahun 1982 (UNCLOS’82) disebutkan definisi pulau adalah daratan yang terbentuk secara alami dan dikelilingi oleh air, dan selalu di atas muka air pada saat pasang naik tertinggi. Jumlah pulau yang selama ini diyakini sebanyak 17.508 buah, rancu dan tidak jelas dasarnya. Kemungkinan, sambung dia, gosong juga dimasukan sebagai pulau. Padahal, gosong adalah gundukan pasir atau terumbu karang yang muncul saat air surut atau tenggelam saat pasang naik air laut.

Jumlah yang banyak akan memberikan arti bagi bangsa Indonesia, bahwa Indonesia harus menjaga keberadaan pulau-pulau tersebut. Kekayaan inilah yang harus dilindungi oleh bangsa Indonesia dan dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa indonesia untuk menjadi lebih baik.Untuk itu, maka sebagai seorang guru geografi, untuk dapat menyebarkan informasi ini agar tidak salah sehingga pada masa akan datang tidak ada perselisihan mengenai data pulau Indonesia. Pulau-pulau tersebut merupakan suatu kekayaan yang dimiliki Indonesia untuk dikembangkan sesuai dengan potesinya.

Sabtu, 19 Oktober 2013

SULITNYA MEMBENTUK KARAKTER JUARA

Pencapaian komptensi siswa harus dicapai dengan berbagai strategi, model, metode dan teknik dalam pembelajaran. Kenyataanya banyak kendala yang dihadapi melihat karakteristik siswa yang beragam dari berbagai sisi seperti motivasi, minat, kemampuan awal, kecerdasan, kemampuan otak, latar belakang ekonomi, keluarga dan lain-lain.
Ketika siswa memulai pelajaran di kelas, maka berbagai karakterteristik bercampur saling bersaing untuk meraih juara secara pribadi dan secara umum. Juara pribadi merupakan juara yang diraih atas keberhasilannya menaklukan kelemahan pada dirinya sehingga menjadi keunggulan dan mencapai komptensi yang akan diraihnya sehingga menjadi juara pada dirinya sendiri. Ada juga menjadi juara secara umum artinya juara yang diberikan atas prestasinya dalam persaingan di kelas.
Untuk membentuk karakter juara, banyak harus dilakukan selain memotivasi dari dalam juga motivasi dari luar. Dari beberapa kisah yang pernah dibaca termasuk artikel yang diposting anggota guraru, bahwa pencapaian prestasi juara pada dirinya diraih karena pernyataan orang tuanya yang menyatakan bahwa "siswa, guru dan lain-lainnya semua mencintaimu, mengapa harus pindah ke sekolah lain, belum tentu guru dan siswa mencintaimu seperti yang ada di sekolah ini". Lebih dan kurangs seperti inilah kesimpulan dari artikel yang dibaca dan menjadi artikel yang inspiratif bagi kita semua. Karena sebelumnya siswa ini memiliki kelemahan dalam berfikir sehingga akan dipindahkan di sekolah lain bahkan di SLB.
Terjadi siswa tersebut menjadi juara atas dirinya bahwa lingkungan sekolahnya mendukung untuk menjadi juara dan menaklukan kelemahan pada dirinya. Selain menjadi juara pada dirinya juga menjadi juara atas prestasinya dibandingkan dengan siswa lainnya. Bagaimana menumbuhkan karakter juara tersebut.
IMG_20130902_090015
Ada beberapa artikel dan bahan diskusi dengan teman-teman, banyak yang dapat dilakukan untuk menjadi juara sebagai bahan kajian antara lain:
  • Menumbuhkan karakter olimpisme pada dirinya sehingga akan mudah menjadi jaura dalam kegiatan apapun termasuk dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya
  • Membentuk lingkungan juara dengan mengikut sertakan siswa pada segala kompetisi/lomba sesuai bakat dan minatnya
  • Melakukan pembentukan karakter dari luar dengan memutar video dan cerita-cerita inspiratif sehingga menumbuhkan semangat menjadi lebih baik dari kondisi saat ini
  • Pelatihan dan pembinaan dengan sistematis dan terencana dalam pencapaiannya sehingga akan tercapai juara akan diraihnya
Untuk melakukannya sangat sulit dirasakan sampai saat ini oleh beberapa guru termasuk saya, ternyata membentuk karakter juara tidak bisa secara sendirian, seperti halnya Timnas Sepak Bola Indonesia U-19 yang dapat meraih juara AFF-U19 dan juga lolos pada Final AFC-U19 di Myanmar 2013. Banyak kendala yang dihadapi seperti input, materi dan termasuk kelemahan pada diri guru yang juga tidak memiliki karakter juara. Untuk itu sebagai motivasi diri, maka guru harus memiliki karakter juara yang dapat menjadi contoh bagi siswa untuk meraihnya. Kalau guru saja tak memiliki karakter juara bagaimana dengan siswanya. Kisah-kisah dan peristiwa di atas menggambarkan bahwa perjuangan itu butuh PROSES untuk membentuk karakter juara. Selain itu juga MENCINTAI adalah hal yang fitrah dalam diri manusia untuk membentuk karakter juara sehingga mudah untuk mencapainya. Jadilah JUARA yang sebenarnya dengan mengalahkan DIRI SENDIRI.

Sabtu, 12 Oktober 2013

MENGABAIKAN ATAU BERHARAP

Sirene berbunyi, menandakan siswa dan guru dapat memulai kegiatan belajar pembelajaran yang dimulai pada jam 07.30 WIB. Guru-guru mulai berjalan perlahan memasuki ruang belajar dan siswa masih sebagian duduk-duduk di depan kelas dan ada siswa yang siap untuk belajar menunggu kehadirannya di dalam kelas. Begitu juga saya yang memasuki ruang belajar di kelas X (sepuluh) yang berada di kelas paling belakang dan ujung dari segala sisi areal sekolah ini.
IMG_20130927_101953Ketika memasuki ruangan, siswa sebagian keluar dan meminta ijin membeli kertas double folio, padahal setiap kali ulangan saya tidak menggunakan kerta double folio melainkan kertas yang ada pada siswa. Karena ulangan hari ini saya buat berbeda dari tahun pelajaran sebelumnya yang biasanya menggunakan kertas HVS yang berisi soal-soal pilihan berganda. Saat ini saya berlakukan ulangan hariannya berbentuk uraian karena dari ingin melihat tingkat ketercapaian dalam belajar siswa untuk SK/KD pertama. Sebelum melakukan ulangan harian, maka pemeriksaan jawaban siswa di LKS dilakukan secara bersama-sama guru dan siswa untuk mengetahui pemahamannya apakah benar atau salah yang dijawabnya sehingga dapat memunculkan diskusi kecil di ruang kelas.
Saat pemeriksaan, terdapat siswa yang tidak membawa persyaratan ketika belajar dengan saya, yaitu membawa stabilo untuk menyelesaikan pilihan jawabannya dengan stabilo. Ini digunakan untuk mengingatkan siswa untuk teliti dan mudah diperiksa karena stabilo berwarna sehingga mudah didapatkan jawabannya saat diperiksa. Namun beberapa siswa tidak melakukannya saat menyelesaikan soal-soal tersebut. Selain itu juga banyak siswa yang tidak menyelesaikan pekerjaan rumah ini, padahal saya berikan saat LKS ini pertama sekali dibagikan sekitar 5 minggu lalu. Saya akan meminta siswa mengumpulkan LKS dan pemeriksaan dilakukan langsung di tempat agar dapat menilai siswa yang benar-benar mengerjakan di luar jam sekolah dan peminatannya belajar geografi.
Sangat mencengangkan, hanya beberapa siswa yang mengerjakan, padahal soal-soal tersebut tergolong muda dan pilihan jawabannya ada pada LKS tersebut. Ini yang terjadi pada siswa saya di kelas yang berada di kelas ujung. Yang mengherankan saya adalah mengapa siswa ini banyak yang mengabaikan intruksi yang saya sampaikan pada saat awal pemberian tugas ini. Saya sampaikan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal ini dan dikumpulkan sewaktu-waktu saya minta. Tujuan saya melakukannya untuk menilai kesiapan siswa dalam mengerjakan dan peminatan belajar geografi. Ternyata banyak siswa yang tidak mengerjakan. Apakah ini saya salah melakukannya atau salah menyampaikannya. Atau benar siswa telah mengabaikan perintah saya sebagai guru agar lebih cepat memahami kompetensinya.
Atau bahkan siswa banyak yang berharap jawaban dari teman-temannya yang mengerjakan? Karena ini LKS, jadi siswa mempunyai kesempatan dan peluang untuk mencontek atau memberikan peluang untuk saling bekerjasama. Namun banyak siswa yang tidak mengerjakan, apalagi siswa yang tergolong memiliki keterlabatan dalam belajar. Semoga saya menjadi guru yang  tidak diabaikan siswa. Berharap jawaban yang dilakukan mencontek bagi siswa tidak dilakukan. Semoga saya menjadi guru yang berusaha melakukan yang terbaik untuk siswaku

Senin, 07 Oktober 2013

SOAL OLIMPIADE ASTRONOMI

Minggu, 06 Oktober 2013

ASYIKNYA WARNET BAGI SISWA

Ada beberapa orang tua siswa mengeluhkan masalah anaknya pada guru, karena ketika orang tua memberikan uang sebelum berangkat sekolah harus meminta ditambah lagi dan bahkan setiap hari. Alasannya banyak sekali tugas dari guru untuk membuat makalah sehingga banyak membutuhkan biaya untuk ke warnet (warung internet). Alasan ini dapat diterima oleh orang tua, namun hal ini terjadi terus menerus dengan alasan yang sama. Terkadang bagi siswa di warnet ini lebih mengasyikan sehingga melampaui batas dalam pemakaiannya oleh siswa. Di warnet, siswa lebih banyak bermain games bahkan taruhan dengan siswa lainnya sehingga lebih banyak uang yang dibutuhkan.
Banyak siswa yang tidak hadir di sekolah saat ini dengan berbagai alasan. Setelah dikonfirmasi ke orang tua setelah melalui pemanggilan orang tua siswa, ternyata anaknya berangkat berseragam ke sekolah, dan pulang ke rumah sesuai dengan jamnya. Ini dilakukan siswa untuk menutupi keasyikannya di warnet dibandingkan di sekolah dan beranggapan bahwa orang tuanya yakin anaknya belajar di sekolah. Di sekolah siswa seperti ini banyak dikeluarkan karena kenakalannya dari kehadirannya yang sedikit jumlahnya dibandingkan alpanya, tindakan kriminalitas dan lainnya.
Banyak orang tua menyangka bahwa anaknya belajar giat di sekolah namun harapan berbeda yang selama ini difikirkan. Siswa lebih asyik di warnet bermain games dan membuka situs-situs yang diinginkan.Dengan banyaknya siswa yang mulai asyik bermain diwarnet akan membawa pengaruh kepada diri siswa antara lain:
  • menjadikannya siswa memiliki sifat tertutup jika berada di rumah karena takut banyak ditanyakan kegiatannya di sekolah, karena tidak tahu apa yang terjadi selama di sekolah dan lebih asyik di warnet
  • meningkatkan tindakan perjudian karena di warnet siswa bermain games  secara online dan sesama temannya sehingga membutuhkan uang yang banyak untuk melakukannya
  • meningkatnya tindakan pencurian uang oleh anak saat dirumah karena membutuhkan uang untuk berjudi atau membayar biaya pemakaian internet di warnet
  • membuat siswa malas belajar di sekolah karena di warnet lebih mengasyikan dan banyak berkumpul teman seusianya pada jam belajar di sekolah
Untuk mengatasi permasalahan siswa yang lebih asyik di warnet tersebut sebenarnya ada beberapa tindakan yang dilakukan antara lain:
  • orang tua untuk melakukan pengawasan dengan berkomunikasi ke sekolah tentang kehadirannya sebagai bentuk kepedulian orang tua terhadap pendidikan anaknya
  • melakukan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga lebih tertarik belajar dibandingkan berada di luar sekolah sehingga rasa kecintaan belajar dan prestasi terus tumbuh pada dirinya
  • melakukan pembinaan bagi siswa untuk kegiatan ektrakurikuler dan beroganisasia sekolah untuk menghindari tindakan yang menyimpang dari aturan
  • melakukan razia ke warnet pada jam belajar di sekolah secara kontiniu untuk memberikan pembinaan secara mental
Secara khusus, guru yang melihat ada perubahan sikap siswa yang menunjukan melakukan tindakan menyimpang dari kebiasaan dalam belajar dan sehari-harinya, maka pembinaan secara khusus dilakukan. Tindakan tidak saja pada siswa tersebut namun harus melakukan pada siswa lainya yang belum terindikasi melakukan penyimpangan perilaku. Untuk siswa yang sudah sering tidak datang kesekolah karena lebih asyik di warnet maka pembinaannya ialah siswa diarahkan untuk melakukan proses belajarnya di sekolah berbasis internet sehingga akan dapat terkonntol apa yang dilakukannya. Sehingga siswa merasakan kenyamanan dalam belajar dibandingkan bermain di luar walau hal ini sulit dilakukan secara khusus atau perorangan. Guru harus melakukan pembelajaran yang menarik bagi siswanya dan memancing siswa untuk berkreatifitas dalam belajar dengan menggunakan internet. Guru yang memberikan tugas secara mandiri selama ini namun tidak terkontrol jika siswa menyelesaikan tugasnya di luar sekolah sehingga memberikan keraguan pada orang tua apa yang dilakukannya.
Warnet di luar tidak terkontrol, maka warnet (warung internet) juga dapat diterapakn dengan membuat wifi di kantin atau warnet di sekolah sehingga segala aktivitas dapat terawasi oleh warga sekolah lainnya. Asyiknya bermain di sekolah akan memberikan peluang rasa memiliki sekolah akan terwujud dengan mencintai kegiatannya.
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung suasana keasyikan di sekolah dan dirumah, bukan diluar itu. Maka jadikan rumah dan sekolah yang ASYIK. Oke.

Sabtu, 05 Oktober 2013

BERLATIH UNTUK MERAIH JUARA OLIMPIADE GEOGRAFI, ASTRONOMI DAN KEBUMIAN (GAK)


Hujan deras mengiringi latihan perdana Tim Olimpiade SMA Harapan 1 Medan (TOSH 1) untuk persiapan menghadapi Olimpiade Sains Tingkat Kota Medan yang prediksi dilakukan serentak secara nasional pada bulan April atau Mei 2014. Untuk di SMA Harapan 1 Medan saat ini hanya 5 bidang yang dipersiapkan dari 9 bidang pada tahun sebelumnya. Bidang yang banyak peminat ialah matematika dan ekonomi. Untuk geografi karena pelatihnya 1 orang maka siswa yang dilatih dibagi menjadi 3 bidang sekaligus. Yang dilatih ada astronomi, geografi dan kebumian. Untuk latihan perdana kebanyakan siswa yang dilatih ialah ikut pertama kali dalam pelatihan dan belum pernah ikut olimpiade padahal siswa yang dilatih ialah siswa kelas XI IPA/IPS. 

Untuk meraih prestasi di tingkat Kota Medan tahun 2014 maka beberapa latihan dilakukan untuk mempersiapkan siswa untuk berkompetisi. Beberapa program dilakukan yaitu selain berlatih dengan materi dan soal, siswa yang dilatih harus mengikuti beberapa kegiatan untuk mencapai prestasi tersebut antara lain untuk mengikuti olimpiade di Unimed, UPI, UNY dan UGM. Selain itu ada kegiatan cerdas cermat di di BMKG Wilayah I Medan

Evaluasi siswa, bahan dan sistem pelatihan juga dilakukan agar pencapaian prestasi terwujud. Pada pelatihan geografi, astronomi dan kebumian (GAK) dilakukan dengan memaksimalkan potensi siswa yang ada dengan mencari sumber bahan materi di internet, buku. Latihan dilakukan setiap hari jum'at pukul 15.00 s.d 17.00 WIB. Selain itu persiapan dengan memotivasi siswa untuk berprestasi seperti tokoh-tokoh juara-juara sebelumnya untuk tingkat Nasional dan Internasional serta memberikan peluang dan penghargaan yang akan didapatkan setelah menjadi juara.
 
Meraih mimpi harus tercapai dan ditanamkan pada diri siswa termasuk guru sebagai pelatih atau pembimbingnya sehingga mimpi ini bisa diraih secara bersama-sama. Sebagai pelatih, guru berusaha dengan berbagai metode dilaksanakan agar pencapaian juara olimpiade dapat diraih khususnya bidang GAK. Semoga mimpi ini dapat tercapai. Amin

MENARIKNYA PRESENTASI


Suasana di pagi ini suasananya teduh dan dingin karena kemarin sore mengalami hujan deras hingga malam hari yang terjadi di Kota Medan. Namun di pagi ini membuat suasana berbeda karena kegiatan siswa yang presentasi dari hasil diskusinya pada minggu lalu. Materi yang didiskusikan menganai materi Prinsip dan Aspek Geografi. 

Materi ini merupakan materi awal pada kegiatan belajar geografi di kelas X Tahun Pelajaran 2013/2014 di SMA Negeri 15 Medan. Presentasi siswa ini sangat bagus karena selain dikerjakan di sekolah juga dikerjakan di luar sekolah secara berkelompok. Siswa ini membuat hasil diskusinya dibuat di Ms. Power Point dengan mengembangkan kemampuan yang didapatkan di sekolah sebelumnya. Saya yakin siswa bisa membuatnya karena sudah belajar di SMP atau belajar secara otodidak. 

Mengapa saya tugas kelompok siswa ini dikerjakan di PPt karena melihat, sebagian siswa di sekolah ini sudah banyak membawa laptop/notebook ke sekolah namun hanya untuk mengejakan tugas dari gurunya atau sekedar mendownload atau bermain games. Dari pada siswa punya laptop/notebook namun tidak dimanfaatkan secara optimal maka dilakukannya diskusi kelompok dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Dari beberapa siswa yang diajak berbicara, apakah ada sudah melakukan kegiatan ini sebelumnya, ternyata belum pernah melakukan seperti ini untuk di tingkatan kelas X, selain itu kerjaan yang disuruh juga monoton sehingga tidak menark. Misalnya mencari artikel namun harus diprint, dijilid dan banyak mengeluarkan biaya, padahal di sekolah ini sebagian siswa secara biaya tidak mampu melakukan seperti itu.

Dengan melakukan kegiatan yang melibatkan siswa untuk berkelompok maka diharapakan siswa bisa berbagai dan juga belajar langsung tentang program komputer sehingga ilmu yang didapatkan semakin baik tentang perkembangan teknik informasi dan komunikasi ini. Selain itu banyak siswa ketika belajar juga menggunakan hp untuk BBM an atau sms sesama teman-temannya, ini berakibat tingkat perhatian siswa terhadap materi berkurang. Untuk itu diskusi kelompok memanfaatkan TIK ini sangat bermanfaat.

Dari sekian kegiatan yang menarik diatas ialah, ketika siswa melakukan presentasi. Mengapa demikian karena dari kegiatan ini tampak siswa yang berani untuk berbicara di depan teman-temannya. Karena jumlah anggota kelompok ini berjumlah 4-5 orang, maka di dalam kelompok berbagi sesuai format presentasi yang disediakan, yaitu sebagai notulen, moderator dan penyaji. Banyak siswa yang tertarik dan berkomentar saat tampilan desktop kompternya tampil karena menampilan foto-foto pribadi yang punya laptop sehingga menjadi bahan komentar siswa ini. Selain itu didalam presentasi hasil diskusinya, foto kelompok juga harus ditampilkan dan menjadi media ekpresi siswa ini. Dan lebih menarik ternyata siswa ini hasil tampilan power pointnya sangat menarik untuk seusianya.

Di presentasi kelompok, maka ada tanya jawab dilakukan antara siswa dan kelompok presentasi. Namun untuk menguji keberhasilan dari presentasi maka yang presentasi juga akan bertanya pada siswa yang diinginkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, bila siswa yang ditanya tidak bisa maka dilakukan hukuman yaitu dengan mencoret siswa dengan spidol memberi tanda silang sebagai sangsi tidak bisa menjawab. Ini dilakukan antara siswa yang presentasi dan yang mendengarkannya memperhatikan hasil diksusi yang dilakukan. 

Semoga disksusi ini menjadi menarik dan apalagi siswa menggunakan lasser pointer untuk memindahkan slide yang ada. Beberapa siswa bahkan menyajikannya secara bergantian sehingga memacu siswa untuk berani mengungkapkan apa yang ada di bahan presentasi. Dan daya nalar siswa juga berkembang. Selain itu siswa duduk seperti belajar seperti biasa dan hanya yang maju yang duduknya berkelompok. Semoga hal ini memberikan daya tarik pada siswa untuk berdisksui kelompok dan berani menyampaikan materi kepada teman-temannya.

Selama ini didapatkan siswa tidak berani bertanya, menjawab bahkan berbicara di depan teman-temannya di dalam belajar. Semoga kegiatan geografi ini membangkitkan siswa untuk berani untuk mengungkapkan pertanyaan, jawaban dan tanggapan di dalam diksusi kelas ini

Belajar dan terus memperbaiki agar kegiatan diskusi dan presentasi semakin menarik untuk kegiatan belajar siswa di SMA Negeri 15 Medan. Amin