Selasa, 25 September 2012

BIG KEMBANGKAN DATA GEOSPASIAL TERAKURAT

Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Asep Karsidi mengatakan, badan yang dipimpinnya saat ini sedang memutakhirkan data geospasial terakurat untuk wilayah Indonesia sampai dengan skala 1:50.000.

"Sampai 2012 semua data terbaru wilayah Indonesia sudah sampai skala 1:250.000 dan kita tengah mengembangkan skala 1:50.000," kata Asep dalam Talkshow Pemetaan Terintegrasi Untuk Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Senin (24/9/2012).

Skala 1:250.000 masih memetakan sampai level provinsi sementara skala 1:50.000 memetakan hingga level kecamatan.

Namun BIG telah membuat pemetaan geospasial digital sampai skala 1:25.000 yang dapat memetakan desa-desa untuk Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.    

Lebih lanjut Asep mengatakan, data geospasial BIG dalam bentuk digital tanpa batas (seamless) yang merupakan perkembangan luar biasa.

"Ini perkembangan luar biasa, kalau dulu pemetaan wilayah perairan kita hanya dibedakan dari warna tapi kalau sekarang sudah secara digital," ujar Asep seraya menambahkan peta geospasial digital tanpa batas yang dibuat BIG unggul dibandingkan negara lain seperti di Afrika bahkan Malaysia.

Bahkan menurut Asep, BIG sedang mempersiapkan citra resolusi tinggi yang mana saat ini citra satelit yang digunakan lebih baik dari google maps.

Dikatakan Asep, undang-undang memandatkan bahwa yang harus disiapkan adalah data geospasial sampai skala 1:1.000. Saat ini BIG terus memutakhirkan data geospasial guna memenuhi amanat UU yaitu menjamin ketersediaan informasi geospasial yang akurat.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2012/09/24/20190143/BIG.Kembangkan.Data.Geospasial.Terakurat

Senin, 24 September 2012

LKTI KESELAMATAN DI JALAN 2012

Kabar Gembira!!!!!!

Direktorat Keselamatan Transportasi Darat, Ditjen Hubdat, Kementerian Perhubungan pada Tahun 2012 ini mengadakan Lomba Karya Tulis Keselamatan Jalan Tahun 2012.
Dalam Rangka Meningkatkan Keselamatan di Jalan Direktorat KTD, Ditjen Hubdat, Kementerian perhubungan mengadakan Lomba karya Tulis Keselamatan Jalan 2012

Tema Karya Tulis " Melalui Kesadaran Remaja Kita Tingkatkan Keselamatan Jalan "

Hadiah :

  • Juara I Piala + Uang Rp. 7.000.000
  • Juara II Piala + Uang Rp. 5.000.000
  • Juara III Piala + Uang Rp. 3.000.000
  • Bagi 10 peserta terbaik akan dipanggil kejakarta
  • Pendaftaran :


  • Pendaaftaran ditutup tanggal 15 Oktober 2012
  • Melakukan pendaftaran dan upload file karya tulis secara online di situs www.roscaindo-hubdat.web.id
  • Klik Menu Daftar Lomba
  • Persyaratan :


  • Peserta adalah Pelajar SLTP / se- derajat, dan Pelajar SLTA / SMK / se - derajat
  • Bentuk tulisan dan Judul bebas sesuai dengan Tema
  • Satu Peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya tulis
  • Tulisan belum pernah di publikasikan di media apapun
  • Tulisan merupakan hasil karya sendiri
  • Mengisi Formulir pendaftaran online dan upload karya tulis di situs www.roscaindo-hubdat.web.id
  • Ketentuan Penulisan :


  • Ukuran Kertas A-4
  • Jumlah halaman minimal 5 halaman maximal 8 halaman
  • Tidak mencantumkan nama dalam tulisan
  • Tanpa sampul
  • Font Times New Roman ukuran 12 pt, dengan spasi 1,5 pt
  • Margin Kiri 4 pt, Kanan 3 pt, Atas 4 pt, Bawah 3 pt
  • File dalam bentuk Doc atau Pdf
  • Contact Person : Titin Indriyani 085697798424 atau 021 3862220

    Sumber : http://www.roscaindo-hubdat.web.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3:pengumuman-lomba-karya-tulis-keselamatan-2012&catid=1:artikel-keselamatan

    PENYUSUNAN BERKAS SERTIFIKASI UNTUK BEBAN KERJA

    Untuk guru yang tidak mencukupi beban kerja sampai 24 jam di sekolah satuan pendidikan maka dapat ditambahkan melalui berbagai hal dalam pemenuhan beban kerjanya. Hal ini dapat dilihat di link Permendiknas Nomor 30 Tahun 2011

    http://lkbh.uny.ac.id/sites/lkbh.uny.ac.id/files/permendiknas-no-30-tahun-2011.pdf

    KURIKULUM GEOGRAFI HARUS DIUBAH


    Asosiasi Pengajar Geografi Indonesia (APGI) mengajukan usulan perubahan kurikulum geografi. Mereka meminta agar mata pelajaran ini tidak hanya diajarkan kepada siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada tingkat sekolah menengah atas (SMA) namun juga siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

    Pengajar geografi SMAN 8 Bandung yang tergabung dalam APGI, Abdul Latif, di Bandung, Senin, menyatakan pengaturan kurikulum yang meletakkan geografi pada jurusan IPS tidak sesuai dengan kondisi yang harus dihadapi oleh siswa jurusan IPA ketika berkuliah pada program studi astronomi serta ilmu dan teknologi kebumian.

    "Program studi geodesi, geologi, oseanografi, dan geofisika mengambil lulusan SMA dari jurusan IPA. Padahal inti dari semua program studi itu adalah geografi yang tidak diajarkan pada jurusan IPA," tutur Abdul, Senin (10/9/2012).

    Mata pelajaran ini diajarkan kepada siswa kelas satu SMA, namun tidak diterima oleh para siswa kelas dua dan kelas tiga SMA yang memilih jurusan IPA. Padahal, lanjutnya, geografi seharusnya diajarkan kepada seluruh siswa jurusan IPA dan IPS karena menyangkut wawasan kebangsaan dan dimensi ruang hidup manusia.

    Geografi, lanjut dia, seharusnya juga dikategorikan sebagai materi pelajaran perekat bangsa bersama dengan mata pelajaran agama, Bahasa Indonesia, serta Pendidikan Kewarganegaraan.

    Sementara itu, Dosen program studi Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung, Samsul Bachri, mendukung usulan APGI agar geografi juga diperoleh siswa SMA jurusan IPA. Menurutnya, pembekalan pelajaran geografi kepada siswa SMA jurusan IPA yang akan mempelajari ilmu dan teknologi kebumian di bangku kuliah sangat penting.

    "Seharusnya tidak ada dikotomi lagi antara jurusan IPA dan IPS," ujarnya.

    Geografi, kata Samsul, adalah ilmu yang luas terdiri atas fisika geografi yang mempelajari interaksi alam dengan manusia serta sosial geografi yang mempelajari dampak perilaku manusia terhadap alam.

    "Idealnya siswa jurusan IPA menerima 65 persen materi fisika geografi dan 35 persen sosial geografi, sedangkan siswa jurusan IPS menerima 65 persen materi sosial geografi dan 35 persen materi fisika geografi," tuturnya.

    Rombak sejak SD

    Selain itu, perubahan kurikulum geografi juga harus dilakukan pada setiap jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas agar urutan pelajaran dapat diberikan sesuai pertumbuhan kognitif siswa dan tidak terjadi pengulangan materi.

    "Sekarang ini yang terjadi pelajaran tentang peta yang diterima oleh siswa SD, SMP, dan SMA relatif sama sehingga bukannya siswa bertambah pintar membaca peta tetapi malah mengalami kejenuhan," tuturnya.

    Pelajaran geografi di tingkat SMP yang dikategorikan sebagai mata pelajaran IPS, lanjut Abdul, juga berpotensi mendangkalkan materi pelajaran yang disampaikan kepada para siswa karena dibebankan kepada guru yang berlatar belakang ilmu ekonomi, geografi, atau sejarah.

    Rencananya, Abdul mengatakan usulan tersebut akan diajukan secara resmi oleh APGI pada kongres nasional Oktober 2012 dan diharapkan dapat terealisasi pada perubahan kurikulum sekolah yang akan dilaksanakan pemerintah pada 2014.

    Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/09/10/1632163/Kurikulum.Geografi.Perlu.Diubah

    OLIMPIADE GEOGRAFI INTERNASIONAL 2012


    Mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Bintang Rahmat Wananda, meraih medali perak dalam ajang International Geography Olympiad (iGeo) ke-9 yang berlangsung pada 21-27 Agustus 2012 di Koln, Jerman. Ini menjadi prestasi yang membanggakan karena Indonesia baru ikut olimpiade dua tahunan ini untuk pertama kalinya.
    “Secara perolehan, medali perak yang diraih oleh Indonesia memposisikan Indonesia sejajar dengan Selandia Baru, Belanda, Inggris, Rusia, China, dan Taiwan, yang masing-masing juga mendapat medali perak,” tutur dosen pembimbing tim Indonesia untuk IGEO ke-9, Samsul Bachri, dalam konferensi pers di Gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin (10/9/2012).
    Samsul mengatakan, panitia penyelenggara bahkan sempat terkejut karena melihat Indonesia sebagai tim yang baru pertama kali mengikuti perlombaan internasional bagi siswa berusia 16-19 tahun itu ternyata mampu menyejajarkan diri dengan negara-negara yang telah lama mengikuti kompetisi tersebut. Bahkan, Indonesia juga mampu menyabet gelar “The Best Presentation” untuk studi kasus “Karst Hydrology in Relation with Drought Problem in Gunung Kidul, Yogyakarta”.
    Tim Indonesia terdiri dari empat siswa yang dijaring dari seleksi khusus. Pasalnya, belum ada olimpiade geografi di tingkat nasional. Tim pembimbing pun mengumpulkan juara-juara olimpiade geosains dan geografi yang digelar oleh sejumlah universitas dan sekolah rintisan standar internasional dan menyeleksi mereka hingga menghasilkan nama Bintang Rahmat Wananda, Adnan Jati Satria dari SMAT Krida Nusantara, Mohammad Anja Istala dari program studi Geologi Universitas Gadjah Mada, serta Mohammad Ridwan dari SMA Boarding School Sragen.
    Sebelum berangkat ke Jerman, para peserta mendapatkan pembinaan selama satu bulan untuk mengasah kemampuan kognitif dan mental di bawah bimbingan Samsul. Pemberangkatan tim, lanjutnya, dilakukan secara swadaya dengan mengumpulkan dana dari beberapa sponsor.
    Dia berharap pengiriman tim olimpiade geografi dari Indonesia dapat dilakukan secara rutin dengan anggaran yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Olimpiade selanjutnya akan diselenggarakan di Kyoto, Jepang, 30 Juli-5 Agustus 2013.
    Sementara itu, Bintang yang meraih medali perak pada olimpiade geografi ke-9 mengatakan soal-soal olimpiade di Jerman itu relatif lebih sulit dibanding olimpiade sebelumnya.
    “Tetapi itu wajar mengingat setiap soal olimpiade harus mengalami peningkatan dibanding olimpiade sebelumnya,” ungkapnya.

    Sumber :  http://edukasi.kompas.com/read/2012/09/10/15574424/Medali.Pertama.Indonesia.di.Olimpiade.Geografi.Internasional

    SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS



    Makalah adalah salah satu jenis karya tulis  ilmiah yang membahasa tentang suatu tema tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu tugas, makalah dapat  berupa kajian pustaka ataupun dapa juga berupa hasil kegiatan di lapangan.
    A. Langkah-langkah Penulisan Makalah
    Dalam pembuatan/ menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
    1) Mempelajari/ menganalisa topik yang akan ditulis
    2) Menyusun pola pikir, meliputi :
    a) Pokok masalah dalam topik.
    b) Menentukan tujuan dan ruang lingkup.
    3) Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi)
    4) Menulis/ menyusun makalah dituntut :
    a. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
    b. Susunan kalimat yang mudah dipahami.
    b) Rangkaian uraian yang berkaitan.
    c) Singkat, padat, tegas, dan jelas dalam uraian.
    d) Menulis/ menyusun makalah secara “tidak bombastis”, banyak atau panjang kalimatnya tanpa isi yang jelas

    B. Sistematika Penulisan Makalah
    Untuk mendukung terhadap penyusunan makalah yang baik, maka Makalah hendaknya disesuaikan dengan sistematika sebagai berikut :
    1) Lembar Judul , memuat:
    a) Judul Makalah
    b) Nama, NIM/NIS
    c) Nama dan Tempat PT/Sekolah
    d) Tahun
    2) Lembar Pengesahan
    3) Kata Pengantar
    4) Daftar Isi
    5) Daftar Gambar
    (jika ada)
    6) Daftar Tabel
    (jika ada)
    7) Batang Tubuh Makalah , terdiri dari :
    a) Pendahuluan
    Pendahuluan berisi pengantar ke permasalahan pokok yang memberikan
    gambaran tentang batasan dan tujuan penulisan.
    Isi pendahuluan + 15 %.
    Bab ini dibagi dalam 3 Sub Bab sebagai berikut :
     (1) Latar Belakang
    Memberikan penjelasan tentang manfaat/ pentingnya timbulnya Judul/ Topik
    untuk dibahas.
    (2) Rumusan/Identfikasi Masalah
    Memberikan penjelasan tentang permasalahan yang rnenjadi batasan pembahasan.
    (3) Maksud dan Tujuan Penulisan
    Memberikan penjelasan tentang maksud penulisan makalah dan tujuan berisi tentang hal yang diinginkan pada penulisan makalah, sesuai dengan konteks permasalahan yang akan dibahas.
    b) Pembahasan ( ditulis topiknya )
    Pembahasan merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup.
    Isi pembahasan +75%, dengan pembagian meliputi :
    (1) Uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan lsi topik.
    (2) Dalam menguraikan pembahasan ini dapat menggunakan bahan referensi yang resmi.
    (3) Bila mungkin dapat memuat f aktor-faktor penentu (faktor pendukung dan f aktor penghambat).
    (4) Pada dasarnya uraian tersebut adalah untuk menjawab permasalahan dengan alternatif pemecahan masalah.
    c) Penutup
    Pada bab yang terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang pada dasarnya merupakan penegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas, singkat, dan tegas.
    Isi penutup + 10%.
    (1) Kesimpulan
    Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisar dari permasalahan.
    (2) Saran
    Saran yang dim aksud di sini, merupakan usul atau pendapat dari penulis yang mengacu pada materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan secara jelas dan kemungkinan dapat dilaksanakan.
    d) Daftar Pustaka
    Merupakan acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar, internet, dan sumber tertulis lainnya.
    Contoh penulisan daftar pustaka :
    Sunarto, Perpajakan, BPFE Universitas Taman Siswa Yogyakarta dan Air printing, Yogyakarta: 2OO2.

    e) Lampiran-lampiran
    C. Teknik Penomoran
    Teknik yang digunakan dalam penomoran bab dan bagian -bagiannya adalah sebagai berikut:
    I _______________________ (Bab)
    A _______________________ (Judul)
    1. _______________________ (Sub Judul)
    a. __________________(Sub SubJudul)
    1) ______________________ (dst)
    a) ___________________ (dst)
    Teknik Kutipan
    Kutipan berfungsi sebagai pendukung penulisan makalah.
    1) Kutipan Tidak Langsung
    adalah kutipan dengan mengambil pendapat/ uraian dari buku/ sumber lain yang penyajiann ya dengan bahasan sendiri.
    Contoh :
    Sehingga ada 3 kategori pembagian barang dan jasa menurut hubungannya yaitu barang komplementer, barang subtitusi, dan barang bebas.
    2) Kutipan Langsung
    Yang dimaksud kutipan langsung adalah kutipan dari buku atau tulisan yang harus sama dengan aslinya baik dengan susunan kata-katanya maupun tanda bacanya. Kutipan yang panjangnya 5 (lima) baris atau lebih, diketik ber spasi 1 (satu) dengan mengosongkan lima ketik dari garis batas / margin sebelah kiri dengan tidak diberi tanda kutip.
    Contoh :
    Menurut Sunarto, dalam bukunya berjudul Perpajakan (2002:46), yang dimaksud dengan Objek pajak adalah Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kelkayaan wajib pajak ynag
    bersangkutan , dengan nama dan dalam bentuk apapun.
    D. Format Ukuran Kertas dan Sampul
    a. Kertas : A4 70 gram
    b. Sampul : Kertas Tebal 
    c. Font : Arial/Time New Roman
    d. Size : 12
    e. Spasi : 1,5
    f. Margin
    - Atas : 4 cm
    - Kiri : 4 cm
    - Bawah : 3 cm
    - Kanan : 3 cm
    g. Makalah ditulis minimal 10 halaman belum termasuk halaman Judul, Lampiran, dan Daftar Pustaka.
    h. Nomor Halaman
    - Letak di kanan atas
    - Angka i,ii,iii,dst. Mulai dari kata pengantar sampai dengan sebelum Bab Pendahuluan.
    - Angka 1,2,dst. Mulai dari Pendahuluan sampai dengan akhir