Minggu, 07 Oktober 2012

PETA BARU SUMATERA DILUNCURKAN 2014


Pada tahun 2014 mendatang Badan Informasi Geospasial (BIG) akan membuat peta baru Sumatera dengan skala 1: 150.000. Bahkan untuk kota besar seperti Medan dan Pekan Baru, akan dibuat peta dasar yang lebih detail dengan skala 1 : 10.000. Peta dasar atau geospasial yang akurat sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan infrastruktur daerah. Untuk itu, informasi terbaru dan akurat dari geospasial sangat dibutuhkan.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Promosi dan Kerjasama BIG F Wahyutomo pada Workshop Geospasial di Inna Dharma Deli Medan, Kamis (4/10).

Dikatakan, pengetahuan geospasial yang didapatkan melalui mata pelajaran geografi ini berperan penting dalam perumusan kebijakan untuk memecahkan masalah terkait pembangunan, baik penataan ruang, kebencanaan, pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Dan guru sebagai ujung tombak pendidikan harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih dalam tentang geospasial ini, sehingga ilmu ini dapat diteruskan kepada peserta didik. Sehingga guru juga dapat berkontribusi aktif dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial (IG) yang dimuat dalam Undang-Undang No 4 Tahun 2011, yang mengatur tentang penyelenggaraan IG di Indonesia, ucapnya.

"Melalui mata pelajaran Geografi, Informasi Geospasial ini diharapkan memberikan informasi lebih akurat yang dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses oleh masyarakat. Sehingga bisa meningkatkan kewaspadaan dalam bencana dan pembangunan," ujar Wahyutomo.

Menurut dia, jika terjadi tumpang tindih IG dan perbedaan referensi geometri pada IG dapat berdampak pada borosnya anggaran pembangunan dan ketidakpastian hukum. Ketika dua atau lebih kawasan digambarkan secara tidak akurat di lapangan maka dapat menimbulkan konflik dan menghambat jalannya pembangunan.

Misalnya, terjadi ketidaksepahaman masalah batas wilayah administratif, hingga masalah batas wilayah negara atau kawasan tertentu, seperti kehutanan dengan kawasan pengelolaan pertambangan.

"Karenanya, IG yang telah diolah berperan penting dalam perumusan kebijakan untuk memecahkan masalah terkait pembangunan," tukasnya.

Dalam kesempatan ini Wahyutomo mengungkapkan terkait dengan pembangunan Indonesia, Koridor Ekonomi Sumatera membutuhkan koneksi berupa jalan tol sepanjang sekitar 1.980 km untuk menghubungkan 4 wilayah koridor utama, yaitu Lampung, Palembang, Pekanbaru serta Medan.

Selain itu, perlu juga dibangun koneksi sekitar 720 km untuk koridor koneksi di Bengkulu, Padang dan Sibolga melalui pembangunan High-Grade Highway. Dibutuhkan juga 5 pelabuhan udara dan 6 pelabuhan utama untuk mendukung konektivitas ke wilayah lain.

Mewujudkan pembangunan ini, ketersediaan Informasi Geospasial (IG) yang berkualitas memegang peranan penting dalam menjalin keberhasilan pengelolaan sumberdaya alam untuk pembangunan.

Masterplan

Dalam mendukung pelaksanaan program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ini, ketersediaan dan persebaran berbagai sumberdaya yang dimiliki suatu daerah adalah modal utama pembangunan wilayahnya dapat diinventarisasi untuk menentukan kebijakan yang tepat. Ini diharapkan dapat dipahami oleh seluruh pemerintah daerah terutama pemangku kepentingan khususnya pada daerah-daerah yang menjadi koridor MP3EI.

Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Ibnu Hajar Damanik mengatakan guru-guru khususnya guru Geografi, merupakan orang pertama yang memberikan pencerahan tentang teknologi Geospasial ini. Sebagai ujung tombak pendidikan IG, guru harus kaya dengan ilmu peta dasar ini. Sayangnya lulusan Geografi di Sumatera Utara (Sumut) masih sangat sedikit.

Pendidikan, kata Rektor menjadi wahana paling tepat mendesiminasi tentang Geospasial ini. Dan hal ini juga sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan pemerintah.

Dia juga menyampaikan di Sumatera, hanya 4 perguruan tinggi negeri yang memiliki jurusan Geografi. Unimed merupakan salah satunya. Namun setiap tahunnya,kita hanya meluluskan sekitar 120 orang sarjanan Geografi. "Jumlah ini masih sedikit dibanding jurusan lainnya. Padahal, alumni Geografi sangat mudah memperoleh pekerjaan," tandasnya.

Sumber : http://www.analisadaily.com/news/read/2012/10/06/79271/peta_baru_sumatera_diluncurkan_2014/